JAKARTA. Bila tidak ada onak dan duri, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal mengumumkan secara resmi Direktur Utama PT Pertamina pada Kamis ini (16/3). Pengumuman bertepatan dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang salah satu agendanya adalah keputusan soal penentuan nahkoda Pertamina yang baru.Nah, siapapun yang terpilih, bos perusahaan minyak terbesar di Indonesia ini membopong tugas yang maha berat.Menurut Deputi Bidang Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata sekaligus Komisaris Pertamina Edwin Hidayat Abdullah, salah satu tugas pertama yang bakal diemban pimpinan anyar Pertamina ini adalah membuat kompak manajemen perusahaan lewat langkah konsolidasi.Maklum, salah satu isu yang membuat Dwi Sucipto terdepak dari kursi nomor satu perusahaan ini adalah tidak ada hubungan harmonis dengan direksi Pertamina lain, khususnya Wakil Direktur Utama yang kala itu dijabat oleh Ahmad Bambang.
PR utama bos Pertamina: Menjaga kekompakan
JAKARTA. Bila tidak ada onak dan duri, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bakal mengumumkan secara resmi Direktur Utama PT Pertamina pada Kamis ini (16/3). Pengumuman bertepatan dengan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang salah satu agendanya adalah keputusan soal penentuan nahkoda Pertamina yang baru.Nah, siapapun yang terpilih, bos perusahaan minyak terbesar di Indonesia ini membopong tugas yang maha berat.Menurut Deputi Bidang Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata sekaligus Komisaris Pertamina Edwin Hidayat Abdullah, salah satu tugas pertama yang bakal diemban pimpinan anyar Pertamina ini adalah membuat kompak manajemen perusahaan lewat langkah konsolidasi.Maklum, salah satu isu yang membuat Dwi Sucipto terdepak dari kursi nomor satu perusahaan ini adalah tidak ada hubungan harmonis dengan direksi Pertamina lain, khususnya Wakil Direktur Utama yang kala itu dijabat oleh Ahmad Bambang.