Prabowo-Gibran Berkomitmen Jaga Rasio Utang 37%-38% PDB Hingga 2030



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan, blak-blakan mengenai rencana kebijakan utang pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Informasi ini terungkap setelah tim Prabowo, yaitu Burhanuddin Abdullah, Sudrajat Djiwandono, dan Thomas Djiwandono, menemui para ekonom termasuk dirinya dan Chatib Basri.

Dari diskusi yang ada, Heriyanto mengungkapkan bahwa pemerintahan Prabowo berkomitmen menjaga rasio utang pada kisaran 37% hingga 38% dari Produk Domestik Bruto (PDB) sampai tahun 2030.


"Di dalam presentasi mereka ke kita itu sampai tahun 2030 itu masih dikisaran 37% hingga 38% PDB kok, yaitu status quo," kata Henry dalam acara Market Outlook 2024, Selasa (16/7).

Heriyanto menilai bahwa pemerintahan Prabowo tidak mungkin akan menaikkan rasio utang hingga 50% dari PDB. Jika hal tersebut terjadi, Indonesia akan menghadapi situasi yang lebih buruk dibandingkan Bangladesh.

Baca Juga: Upaya Mewujudkan SDM Indonesia Unggul pada Tahun 2045

"Jika rasio utang mencapai 50% dari PDB, pembiayaan bunga dibagi dengan penerimaan negara bisa mencapai angka 30%. Ini akan melejit dan lebih parah dari Bangladesh. Bagaimana bisa sanggup begitu?" kata Heriyanto.

"Saya rasa pemikiran pemerintah yang akan datang tidak seperti itu," tambahnya.

Sebelumnya, rencana presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menaikkan rasio utang pemerintah hingga 50% dari Produk Domestik Bruto (PDB) kembali mencuat. 

Kabar ini disampaikan langsung oleh saudara sekaligus penasihat Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, seperti dikutip dari Reuters. Peningkatan rasio utang hingga 50% dari PDB ini akan diikuti dengan peningkatan pendapatan negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .