JAKARTA. Presiden terpilih lebih baik mengoptimalisasi peran perbankan pemerintah dalam mendukung sektor pertanian dan infrastruktur. Langkah ini menjadi solusi terbaik dalam menyatakan keberpihakannya terhadap kedua sektor itu, dibanding dengan pembentukan bank baru yang khusus di kedua sektor itu. Syahrial Loetan, Pengamat Pembangunan Nasional dalam siaran persnya, Kamis (26/6) mengatakan, "Dari sisi perencanaan pembangunan, saya mendesak presiden terpilih nanti untuk mengoptimalkan saja peran perbankan pemerintah yang ada. Jangan malah menambah jumlah perbankan baru," ujarnya. Menurut dia, terdapat beberapa kelemahan dan tantangan besar yang akan dihadapi pemerintah dengan rencana pembentukan bank baru khusus pertanian dan infrastruktur. Pertama, upaya membangun bank baru membutuhkan usaha dan tidak mudah. Apalagi periode sang presiden hanya lima tahun, sehingga usaha yang dilakukan dengan periode waktu pemerintahan yang diemban sang presiden, menjadi sulit untuk dievaluasi dan monitoring efektifitas kebijakan itu.
Prabowo-Jokowi diminta optimalkan bank yang ada
JAKARTA. Presiden terpilih lebih baik mengoptimalisasi peran perbankan pemerintah dalam mendukung sektor pertanian dan infrastruktur. Langkah ini menjadi solusi terbaik dalam menyatakan keberpihakannya terhadap kedua sektor itu, dibanding dengan pembentukan bank baru yang khusus di kedua sektor itu. Syahrial Loetan, Pengamat Pembangunan Nasional dalam siaran persnya, Kamis (26/6) mengatakan, "Dari sisi perencanaan pembangunan, saya mendesak presiden terpilih nanti untuk mengoptimalkan saja peran perbankan pemerintah yang ada. Jangan malah menambah jumlah perbankan baru," ujarnya. Menurut dia, terdapat beberapa kelemahan dan tantangan besar yang akan dihadapi pemerintah dengan rencana pembentukan bank baru khusus pertanian dan infrastruktur. Pertama, upaya membangun bank baru membutuhkan usaha dan tidak mudah. Apalagi periode sang presiden hanya lima tahun, sehingga usaha yang dilakukan dengan periode waktu pemerintahan yang diemban sang presiden, menjadi sulit untuk dievaluasi dan monitoring efektifitas kebijakan itu.