JAKARTA. Ketua Dewan Pembina yang juga bakal calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto mengapresiasi penyelenggaraan Pemilu 2014. Menurutnya, pelaksanaan pemilu berjalan cukup baik. Akan tetapi, ia menilai, ada pemborosan anggaran untuk pelaksanaan pemilu. "Kita melihat pemilu yang baik ini, tentunya pihak penyelenggara sudah bekerja dengan maksimal. Tapi kita melihat sistemnya masih mendorong pada pemborosan uang. Jadi pemilu kita masih menghamburkan uang," kata Prabowo, seusai menggunakan hak pilihnya di TPS 02, RT 02 RW 09, Kampung Curuk, Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/4) pagi. Selain dari sisi penyelenggaraan, menurutnya, peserta pemilu mulai dari anggota DPR, DPRD, dan DPD mengeluarkan dana besar untuk ikut pemilu. Prabowo menganggap, fenomena ini tidak baik bagi sistem demokrasi di Indonesia. "Demokrasi kita masih menghamburkan uang banyak. Jangan sampai nanti yang bisa ikut berpolitik hanya orang-orang kaya saja, karena semua warga punya hak yang sama untuk berpolitik," ujarnya. Untuk menghindari penyelenggaraan dan keikutsertaan pemilu yang berbiaya tinggi itu, menurut Prabowo, Indonesia masih harus banyak belajar dari negara-negara demokrasi lainnya. "Kita harus terus bekerja keras dan belajar dari negara yang bisa menyelenggarakan sistem pemilu efisien. Karena pada dasarnya pemilu dan demokrasi itu memang tidak butuh biaya mahal. Jadi saya kira ini harus dipikirkan benar-benar bagaimana mengurangi harga politik," kata Prabowo. (Ihsanuddin)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Prabowo: Pemilu di Indonesia hamburkan uang
JAKARTA. Ketua Dewan Pembina yang juga bakal calon presiden Partai Gerindra Prabowo Subianto mengapresiasi penyelenggaraan Pemilu 2014. Menurutnya, pelaksanaan pemilu berjalan cukup baik. Akan tetapi, ia menilai, ada pemborosan anggaran untuk pelaksanaan pemilu. "Kita melihat pemilu yang baik ini, tentunya pihak penyelenggara sudah bekerja dengan maksimal. Tapi kita melihat sistemnya masih mendorong pada pemborosan uang. Jadi pemilu kita masih menghamburkan uang," kata Prabowo, seusai menggunakan hak pilihnya di TPS 02, RT 02 RW 09, Kampung Curuk, Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (9/4) pagi. Selain dari sisi penyelenggaraan, menurutnya, peserta pemilu mulai dari anggota DPR, DPRD, dan DPD mengeluarkan dana besar untuk ikut pemilu. Prabowo menganggap, fenomena ini tidak baik bagi sistem demokrasi di Indonesia. "Demokrasi kita masih menghamburkan uang banyak. Jangan sampai nanti yang bisa ikut berpolitik hanya orang-orang kaya saja, karena semua warga punya hak yang sama untuk berpolitik," ujarnya. Untuk menghindari penyelenggaraan dan keikutsertaan pemilu yang berbiaya tinggi itu, menurut Prabowo, Indonesia masih harus banyak belajar dari negara-negara demokrasi lainnya. "Kita harus terus bekerja keras dan belajar dari negara yang bisa menyelenggarakan sistem pemilu efisien. Karena pada dasarnya pemilu dan demokrasi itu memang tidak butuh biaya mahal. Jadi saya kira ini harus dipikirkan benar-benar bagaimana mengurangi harga politik," kata Prabowo. (Ihsanuddin)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
