Prabowo: Perlu ada visum terhadap petugas pemilu yang meninggal dunia



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto meminta aparat penegak hukum melakukan visum dan pemeriksaan medis terhadap anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2019 yang meninggal selama prosesn rekapitulasi. 

Prabowo mengatakan, agar peristiwa serupa tidak kembali terjadi, maka perlu ada penyelidikan untuk mengetahui penyebab meninggalnya para petugas pemilu tersebut. 

“Kami mohon pihak yang berwajib untuk menyelesaikan dan mengusut hal ini sehingga jelas bagi semua unsur apa yang terjadi sebenarnya. Perlu ada suatu visum dan pemeriksaan medis, mungkin pada petugas-petugas tersebut yang meninggal,” ujar Prabowo saat menggelar konferensi pers di kediaman pribadinya, Jalan Kertanegara, Jakarta Selatan, Rabu (8/5). 


Berdasarkan data Komisi Pemilihan Umum (KPU), hingga saat ini terdapat 554 orang anggota KPPS dan panitia pengawas pemilu. Sementara petugas yang sakit mencapai 3.788 orang. 

Dalam kesempatan itu, Prabowo juga menyampaikan rasa bela sungkawa atas meninggalnya ratusan anggota KPPS. 

"Atas nama seluruh Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Koalisi Indonesia Adil Makmur, kami mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya atas meninggalnya lebih dari 500 petugas pemilu dari berbagai tingkatan, yang telah meninggal dalam proses pemilihan umum ini," kata Prabowo. 

"Hal ini belum pernah terjadi dalam sejarah pemilihan umum Republik Indonesia. Kami sangat prihatin," tambahnya. 

Saat menggelar konferensi pers, Prabowo didampingi oleh sejumlah petinggi Badan Pemenangan Nasional (BPN), antara lain Djoko Santoso, Amien Rais, Yusuf Martak, Ferry Mursyidan Baldan, dan Titiek Soeharto. (Kristian Erdianto)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Prabowo: Perlu Ada Visum Terhadap Petugas Pemilu yang Meninggal Dunia"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi