Prabowo, Sandiaga dan Jusuf Kalla tak hadiri pemakaman Ani Yudhoyono, ini alasannya



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah tokoh nasional hadir memberikan penghormatan terakhir kepada Ani Yudhoyono, istri Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono. 

Mereka ada yang datang dalam upacara persemayaman di Puri Cikeas, Cibubur dan ada yang datang ke upacara pemakaman di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (2/6). 

Mantan presiden, wakil presiden, dan keluarga besarnya juga hadir. Sebut saja Presiden ke-3 BJ Habibie, Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri, dan Sinta Nuriyah, istri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid. 


Namun ada beberapa tokoh yang berhalangan hadir dalam rangkaian pemakaman ini. Mereka, antara lain, adalah pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto- Sandiaga Uno dan Wakil Presiden Jusuf Kalla. 

Prabowo di luar negeri 

Beberapa hari sebelum Ani menghembuskan napas terakhir, Prabowo meninggalkan Indonesia. Dia bepergian ke luar negeri untuk urusan pribadi. 

Alhasil, Prabowo tidak bisa ikut mengantarkan istri ketua umum salah satu partai koalisinya itu. Namun, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga, Andre Rosiade mengatakan Prabowo akan menemui Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono pada Senin (3/6) besok. 

"Pak Prabowo baru landing besok. Jadi besok langsung ke sini untuk takziah," ujar Andre di Cikeas, Bogor. 

Meski demikian, Prabowo sudah menyampaikan belasungkawanya atas meninggalnya Ani Yudhoyono. 

Ucapan turut berbelasungkawa itu ia sampaikan melalui akun Twitter-nya @ prabowo, Sabtu (1/6). 

"Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un. Saya, Prabowo Subianto, menyampaikan rasa duka cita saya yang mendalam atas wafatnya ibu Hj. Kristiani Herrawati atau yang biasa kita kenal dengan nama Ibu Ani Yudhoyono," ujar Prabowo. 

Sandiaga berlebaran di Amerika 

Calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno juga berhalangan hadir di rumah duka maupun di pemakaman Ibu Ani. Alasannya Sandiaga telah bertolak ke Amerika Serikat sejak kemarin untuk merayakan Lebaran bersama keluarganya. 

"Saya rencananya berlebaran bersama dengan putri-putri saya yang kebetulan tak bisa pulang. Satu ambil sekolah kelas pada saat liburan musim panas. Satunya lagi sudah magang, sudah bekerja. Tidak bisa kembali karena di tempat kerja nya tak ada cuti Lebaran yang panjang," ujar Sandi. 

"Jadi setelah beberapa tahun ini, saya berkegiatan di Pilgub, di Balai Kota belum sempat berlebaran. Ini kali pertama kami mau berlebaran dengan putri-putri saya," lanjut dia. 

Namun sama seperti Prabowo, Sandiaga juga sudah menyampaikan rasa duka citanya. Melalui akun instagram, Sandiaga mendoakan Ani dan keluarga besar Yudhoyono.  "Innalillahi wa’inna ilaihi rojiun. Selamat jalan Ibu @aniyudhoyono. Insya Allah husnul khotimah. Saya dan tentunya seluruh masyarakat Indonesia tidak akan bisa lupa jasa-jasa yang Ibu pernah berikan kepada Bangsa ini. Semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, dan mari kita semua berdoa untuk Ibu Ani, semoga Allah memberikan tempat yang terbaik di sisi-Nya, mengampuni segala dosanya dan menerima segala amal ibadahnya. Aamiin ya rabbal alamin," tulis Sandiaga. 

Jusuf Kalla yang kurang sehat 

Satu lagi yang tidak tampak dalam rangkaian pemakaman Ani Yudhoyono adalah Wakil Presiden Jusuf Kalla. Kalla ternyata berhalangan hadir karena harus beristirahat atas saran dokter. 

"Bapak berhalangan hadir pada proses pemakaman Ibu Ani, sedang istirahat atas saran dokter," kata Juru Bicara Wapres, Husain, melalui keterangan tertulis, Minggu sore. 

Meski berhalangan hadir, Kalla telah menyampaikan ucapan bela sungkawa kepada Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga. 

"Dan juga secara langsung melalui Ibu Mufidah JK yang semalam melayat ke rumah duka. Bapak sendiri mengikuti dengan seksama proses pemakaman Ibu Ani melalui siaran langsung TV," ujar Husain. (Jessi Carina)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com berjudul: "Tokoh yang Berhalangan Hadir pada Hari Pemakaman Ani Yudhoyono "

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi