MEDAN. Calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto, menceritakan kisahnya mendapatkan gelar jenderal dalam karir militernya. Menurutnya, label jenderal yang dia raih bukanlah sesuatu yang bisa didapatkan dengan mudah."Saya pernah bertahun-tahun menjadi prajurit, saya peratuhkan jiwa dan raga saya di daerah yang susah, untuk membela merah putih, membela bangsa negara tanpa pamrih. Saya terakhir jadi jenderal, diberi pangkat itu, pangkat yang bukan hadiah," kata Prabowo di depan ribuan pendukungnya saat berkampanye di Gedung Serbaguna, di Jalan Pancing, Medan, Rabu (11/6).Dalam kesempatan tersebut, Prabowo ditemani oleh elit partai koalisi seperti Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, Edi Prabowo, Anies Mata, dan Priyo Budi Santoso. Menurutnya, memegang jabatan jenderal bukanlah sesuatu yang mudah. Sebab, dia mengaku bukanlah jenderal yang hanya mengandalkan pangkat untuk mendapatkan kekuasaan."Saya bukan jenderal di belakang meja, bukan jenderal di kota, saya bukan jenderal yang mengingkari tugas, saya bukan jenderal korupsi, saya bukan jendral pengecut, saya bukan jenderal yang mengabdi untuk bangsa lain. Jiwa raga saya diserahkan ke ibu pertiwi," kata Prabowo berapi-api."Kemerdekaan kita, kedaulatan kita, dibayar dengan darah puluhan ribu putra-putri Indonesia. Saya pernah lihat anak Indonesia mati untuk merah putih. Jenazah komandan saya mati di tangan saya, beliau menghembuskan nafas terakhir di pelukan saya," ujar. (Ihsanuddin) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Prabowo: Saya bukan Jenderal pengecut
MEDAN. Calon presiden nomor urut 1, Prabowo Subianto, menceritakan kisahnya mendapatkan gelar jenderal dalam karir militernya. Menurutnya, label jenderal yang dia raih bukanlah sesuatu yang bisa didapatkan dengan mudah."Saya pernah bertahun-tahun menjadi prajurit, saya peratuhkan jiwa dan raga saya di daerah yang susah, untuk membela merah putih, membela bangsa negara tanpa pamrih. Saya terakhir jadi jenderal, diberi pangkat itu, pangkat yang bukan hadiah," kata Prabowo di depan ribuan pendukungnya saat berkampanye di Gedung Serbaguna, di Jalan Pancing, Medan, Rabu (11/6).Dalam kesempatan tersebut, Prabowo ditemani oleh elit partai koalisi seperti Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, Edi Prabowo, Anies Mata, dan Priyo Budi Santoso. Menurutnya, memegang jabatan jenderal bukanlah sesuatu yang mudah. Sebab, dia mengaku bukanlah jenderal yang hanya mengandalkan pangkat untuk mendapatkan kekuasaan."Saya bukan jenderal di belakang meja, bukan jenderal di kota, saya bukan jenderal yang mengingkari tugas, saya bukan jenderal korupsi, saya bukan jendral pengecut, saya bukan jenderal yang mengabdi untuk bangsa lain. Jiwa raga saya diserahkan ke ibu pertiwi," kata Prabowo berapi-api."Kemerdekaan kita, kedaulatan kita, dibayar dengan darah puluhan ribu putra-putri Indonesia. Saya pernah lihat anak Indonesia mati untuk merah putih. Jenazah komandan saya mati di tangan saya, beliau menghembuskan nafas terakhir di pelukan saya," ujar. (Ihsanuddin) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News