Prabowo tidak punya banyak pilihan kalau ingin maju capres



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kerasnya upaya Partai Keadilan Sejahtera ( PKS) meminta jatah calon wakil presiden untuk mendampingi Prabowo Subianto pada Pemilu Presiden 2019 dinilai sebagai sesuatu yang wajar.

Sebab, PKS menjadi penentu bagi Ketua Umum Partai Gerindra itu untuk bisa maju sebagai calon presiden.

"Prabowo tidak mempunyai banyak pilihan kalau tetap ingin maju sebagai capres, pasangannya mau tidak mau dari PKS," kata pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Syamsuddin Haris, kepada Kompas.com, Jumat (20/4).


Untuk mengusung calon presiden dan wakil presiden, partai politik harus mengantongi 20 % kursi di DPR. Sementara Gerindra saat ini hanya 73 kursi atau 13 %.

Jika ditambah dukungan PKS, jumlah kursi itu akan menjadi 20,1 % dan cukup untuk melewati ambang batas. "Kita tahu Prabowo tidak bisa maju sendiri. Partainya tidak bisa maju sendiri sehingga apa boleh buat," kata Syamsuddin.

Syamsuddin mengakui, Gerindra masih berpeluang menggandeng partai lain. Misalnya, Partai Amanat Nasional yang sejauh ini juga belum menyatakan mendukung petahana Joko Widodo di Pilpres 2019.

Namun, Syamsuddin yakin, PAN juga pasti akan mensyaratkan Prabowo untuk menggandeng ketua umumnya, Zulkifli Hasan, sebagai cawapres. "Jadi, sama saja, Gerindra tidak punya banyak pilihan," katanya.

PKS sebelumnya sudah menetapkan sembilan kadernya sebagai calon presiden/wakil presiden. Sebagai syarat koalisi dengan Gerindra, PKS bersikukuh Prabowo harus menggandeng salah satu dari sembilan nama itu.

Sembilan nama tersebut adalah Gubernur Jawa Barat dari PKS Ahmad Heryawan, Wakil Ketua Majelis Syuro PKS Hidayat Nur Wahid, mantan Presiden PKS Anis Matta, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno, Presiden PKS Mohamad Sohibul Iman, Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al'Jufrie; mantan Presiden PKS Tifatul Sembiring; Ketua DPP PKS Al Muzammil Yusuf, dan Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera. (Ihsanuddin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul ""Prabowo Tak Punya Banyak Pilihan, Mau Tak Mau Pasangannya dari PKS"

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto