Pradiksi Gunatama (PGUN) Catat Produksi TBS 110.070 Ton Hingga Agustus 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) mencatatkan produksi tandan buah segar (TBS) sebanyak 110.070 ton hingga Agustus 2024.

Pada periode yang sama, PGUN mencatatkan produksi minyak kelapa sawit alias crude palm oil (CPO) mencapai 28.011 ton.

Sekretaris Perusahaan PGUN, Muhammad Reza mengatakan, produksi TBS PGUN per Agustus sudah mencapai 31% dari target produksi TBS di tahun 2024.


“Sementara, produksi CPO per Agustus sudah mencapai 35% dari target tahun 2024,” ujarnya kepada Kontan, Kamis (13/9).

Melansir Trading Economics, harga CPO naik 2,85% dalam sebulan terakhir ke level MYR 3.831 per ton. Hal tersebut terlihat cukup berpengaruh ke harga rata-rata alias average selling price (ASP) CPO PGUN.

Baca Juga: Pradiksi Gunatama (PGUN) Targetkan Kenaikan Laba Bersih Hingga 100% pada Tahun Ini

“ASP CPO PGUN sebelumnya Rp 11.637 per kilogram dan per September Rp 13.000 per kilogram,” paparnya.

Per Semester I 2024, PGUN mencatatkan penjualan bersih Rp 258,63 miliar. Ini turun 35,97% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp 403,95 miliar.

Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih PGUN juga turun 76,37% yoy ke Rp 10,57 miliar.

Oleh karena itu, PGUN berupaya untuk menjaga kinerja produksi dan keuangan perseroan di sisa tahun 2024 ini. Caranya, dengan meningkatkan kualitas produksi TBS dan meningkatkan pembelian TBS dari masyarakat sekitar untuk mendapatkan kapasitas olah pabrik yang optimal.

“Produksi PGUN terdampak dari terjadinya El Nino di tahun 2023, sehingga tingkat produktivitas tanaman kelapa sawit menurun,” ungkapnya.

Meskipun begitu, PGUN masih optimistis dalam menjalankan bisnis di sisa tahun ini. Peluang yang akan dioptimalkan perseroan adalah dengan memanfaatkan kapasitas olah pabrik terpasang sebesar 90 ton TBS per jam.

 
PGUN Chart by TradingView

“Selain itu, adanya lonjakan produksi TBS dari masyarakat sekitar juga menjadi peluang perseroan untuk mengoptimalkan produksi CPO,” tutur Reza.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari