KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Pradiksi Gunatama Tbk (PGUN) menyiapkan belanja modal (capital expenditure/capex) nontanaman sebesar Rp 59 miliar di tahun 2023.

Finance and Accounting PGUN, Donisius G, mengatakan, capex tersebut digunakan untuk kebutuhan pengembangan bisnis perusahaan.

Secara rinci, capex 2023 yang digunakan untuk infrastruktur dan jalan sebesar Rp 17,7 miliar. Lalu, untuk bangunan Rp 32 miliar, pembelian kendaraan sebesar Rp 3,7 miliar, dan untuk peralatan Rp 3 miliar.

“Sementara, capex untuk tanaman sebesar Rp 38 miliar, ada untuk tanaman baru dan pemeliharaan tanaman eksisting,” ujarnya saat ditemui Kontan, Selasa (30/5).

Baca Juga: Pradiksi Gunatama (PGUN) Catat Pendapatan Rp 181,12 Miliar pada Kuartal I

Dionisius memaparkan, penyerapan capex di kuartal I 2023 sudah mencapai kisaran 30%, yaitu sekitar Rp 17,7 miliar yang sudah dibelanjakan.

Belanja itu terdiri dari bangunan dan infrastruktur, serta pembelian alat berat. 

“Capex tahun ini berasal dari dana internal. Jadi, tidak ada pinjaman dari bank, murni dari penjualan minyak sawit (CPO) maupun palm kernel,” ujarnya.

Sebagai informasi, PGUN mencatatkan pendapatan sebesar Rp 181,12 miliar pada kuartal I 2023, turun 6% dari kuartal I 2022 yang sebesar Rp 192,44 miliar.

PGUN mencatatkan laba sebesar Rp 8,24 miliar pada kuartal I 2023, turun 50% dari periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 17,09 miliar.

Baca Juga: Produksi TBS dan CPO Naik, Laba Bersih Pradiksi Gunatama (PGUN) Melesat di 2022

Laba bruto PGUN juga turun 23% di kuartal I 2023, dari Rp 38,45 miliar di kuartal I 2022 menjadi Rp 29,78 miliar.

Direktur Pradiksi Gunatama, Tamlikho, mengatakan, penurunan laba itu terjadi karena penurunan harga rata-rata minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO).

“Harga rata-rata CPO di kuartal I 2022 sebesar Rp 14.266 per kg, turun menjadi Rp 11.556 per kg di kuartal I 2023,” ujarnya dalam Public Expose Rapat Umum Pemegang Saham Tetap (RUPST) PGUN, Selasa (30/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli