Prajogo Pangestu menambah kepemilikan saham di Chandra Asri (TPIA)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prajogo Pangestu, kembali menambah kepemilikan sahamnya di PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA). Salah satu orang terkaya di Indonesia ini menambah porsi sahamnya melalui mekanisme buyback sebanyak 6,81 juta saham atau 0,038% dari total saham sebesar 17,83 miliar saham.

"Bapak Prajogo Pangestu menambah kembali kepemilikan saham TPIA sebesar 6.813.400 lembar saham. Kira-kira sekitar 0,038% dari total saham yang dimiliki perusahaan," kata Direktur Chandra Asri Petrochemical Chandra Asri, Suryandi dalam keterangan resminya, Minggu (6/9).

Baca Juga: Di tengah pandemi, Chandra Asri terbitkan obligasi senilai Rp 1 triliun


Suryandi menjelaskan, aksi buyback saham yang dilakukan Prajogo Pangestu merupakan komitmen dia dalam menjaga kepercayaan kepada investor pasar modal. Mengintip keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), saat ini saham TPIA dimiliki publik sebesar 1,38 miliar saham atau 7,75% dari total saham yang dimiliki oleh perusahaan.

Aksi buyback saham oleh Prajogo Pangestu juga demi memberikan dorongan operasional yang kuat, agar kinerja anak usaha PT Barito Pacific Tbk (BRPT) itu meraih hasil positif di tengah masa pandemi Covid-19.

Sebelum aksi buyback, Barito Pacific menguasai 7,47 miliar saham TPIA atau 41,88% total saham. Kemudian SCG Chemicals Company Limited memiliki 5,45 miliar saham (30,57%). Adapun Prajogo Pangestu menggenggam 2,68 miliar saham (15,05%).

Selanjutnya, Marigold Resources Pte memiliki 846,81 juta saham (4,75%), sedangkan investor publik memiliki 1,38 miliar saham (7,75%).

Baca Juga: Orang - Orang tajir Asia tengah menimbun uang tunai

Sementara Erwin Ciputra memiliki 30.560.600 saham (0,17%), Fransiskus Ruly Aryawan memiliki 82.500 saham (0%) dan Lim Chong Thian memiliki 243.775 saham (0%).

Manajemen Chandra Asri optimistis bisnis petrokimia akan meningkat di semester II-2020. Hal itu terlihat dari peningkatan aktivitas industri, khususnya di China dan Asia Timur Laut yang mengarah pada penguatan permintaan polymer.

"Faktor ini ditambah pengurangan harga naphtha yang sejalan dengan penurunan nilai minyak mentah yang telah meningkatkan spread polymer sebesar 20%-30%, ke tingkat laba pertengahan siklus industri pada Juni 2020," ungkap Suryandi.

Chandra Asri juga terus berinvestasi dalam Program Transformasi Digital di seluruh operasional dan kegiatan keuangan bersama dengan para pemimpin industri dan mitra jangka panjang.

Baca Juga: Kembangkan bisnis petrokimia, Pertamina gandeng Chandra Asri Petrochemical (TPIA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sandy Baskoro