JAKARTA. Kodam Sriwijaya tengah menginvestigasi internal, siapa provokator penyerbuan Mapolres Ogan Komering Ulu. Ditengarai, kekecewaan prajurit Yon Armed 15 terkait kasus penembakan temannya oleh anggota Polri pada 27 Januari 2013 lalu yang tidak jelas titik terang penanganan hukumnya, memicu insiden itu. Hal ini disampaikan oleh Pangdam Sriwijaya, Mayjen Nugroho Widyotomo, saat dihubungi, Kamis (7/3/2013). Pada 27 Januari, seorang anggota Yon Armed 15 melintas di depan pos polisi. Ia pulang dari pesta pernikahan temannya pada pukul 01.30 WIB. Prajurit itu berteriak "polisi gilo" kepada anggota Polri yang sedang berjaga. "Polisi langsung tembak, dan menewaskan prajurit itu," cerita Nugroho. Pada Kamis (7/3/2013) pagi, seharusnya diisi dengan olahraga. Beberapa prajurit menghadap Komandan Batalyon Armed 15/76, meminta izin untuk menyampaikan aspirasi damai. Mereka ingin bertemu Kapolres Ogan Komering Ulu, untuk menanyakan, sampai di mana proses hukum kasus penembakan temannya.
Prajurit TNI kecewa penegakan hukum oknum Polri
JAKARTA. Kodam Sriwijaya tengah menginvestigasi internal, siapa provokator penyerbuan Mapolres Ogan Komering Ulu. Ditengarai, kekecewaan prajurit Yon Armed 15 terkait kasus penembakan temannya oleh anggota Polri pada 27 Januari 2013 lalu yang tidak jelas titik terang penanganan hukumnya, memicu insiden itu. Hal ini disampaikan oleh Pangdam Sriwijaya, Mayjen Nugroho Widyotomo, saat dihubungi, Kamis (7/3/2013). Pada 27 Januari, seorang anggota Yon Armed 15 melintas di depan pos polisi. Ia pulang dari pesta pernikahan temannya pada pukul 01.30 WIB. Prajurit itu berteriak "polisi gilo" kepada anggota Polri yang sedang berjaga. "Polisi langsung tembak, dan menewaskan prajurit itu," cerita Nugroho. Pada Kamis (7/3/2013) pagi, seharusnya diisi dengan olahraga. Beberapa prajurit menghadap Komandan Batalyon Armed 15/76, meminta izin untuk menyampaikan aspirasi damai. Mereka ingin bertemu Kapolres Ogan Komering Ulu, untuk menanyakan, sampai di mana proses hukum kasus penembakan temannya.