Praktisi saham: Awas, demam piala dunia!



JAKARTA. Pergerakan pasar saham domestik belakangan ini cenderung mendatar. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemungkinan akan konsolidasi dalam jangka pendek.

Ellen May, praktisi saham, melihat bahwa volume perdagangan pekan ini terlihat menurun dibandingkan pertengahan bulan lalu. Kala itu, IHSG sempat menyentuh posisi penutupan tertinggi pada tahun ini, yaitu di level 5.031,57.

Saat ini, dalam jangka pendek, indeks saham kemungkinan bergerak dalam kisaran 4.880 hingga 5.000. Sedangkan dalam jangka menengah, ia memperkirakan, indeks saham akan bergerak menurun.


Ada beberapa hal yang menurut Ellen menyebabkan pasar saham di dalam negeri tertekan. Pertama, pusat perhatian pasar dunia, termasuk para pelaku pasar saham domestik, tertuju ke Piala Dunia 2014, yang akan berlangsung di Brasil.

Perhelatan akbar sepakbola sejagat ini akan berlangsung selama sebulan penuh, yakni mulai 12 Juni hingga pertengahan Juli nanti. "Ajang tersebut akan menyedot perhatian para pelaku pasar, terutama investor asing," ujarnya, Kamis (5/6).

Seperti diketahui, investor asing mendominasi perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia. Dengan beralihnya fokus asing, maka volume perdagangan saham lokal bakal menurun. Kemarin, investor asing mencatatkan penjualan bersih (net sell) di bursa saham Indonesia sebesar Rp 62 miliar.

Faktor kedua yang mempengaruhi transaksi bursa saham adalah momentum pemilihan umum presiden. Saat ini, para pelaku pasar masih wait and see menyikapi perkembangan politik terkini di Indonesia.

Jika support 4.880 bisa tertembus di pertengahan tahun ini, maka koreksi indeks saham berpotensi berlanjut menuju support baru di level 4.700.

Namun Ellen melihat secara umum kondisi pasar saham lokal masih berpotensi menguat hingga akhir tahun nanti. Salah satu faktor yang bisa mendorong pasar saham adalah window dressing yang kemungkinan akan terjadi pada November hingga Desember. "Di akhir tahun ini, IHSG bisa menembus 5.200," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan