Pramono tantang KPK ungkap data partai terkorup



JAKARTA. Anggota Dewan Pembina Partai Demokrat Pramono Edhie Wibowo menegaskan partainya bukanlah partai terkorup.

Jika menilik data kasus korupsi yang ada, ada partai lain yang lebih korup dari Demokrat. Pramono menantang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk berani mengungkap data-data itu. “Dilihat dari data, Partai Demokrat itu bukan partai terkorup. Coba dibuka data dari mulai sidang di kejaksaan, kepolisian, KPK, hanya sekian persen Demokrat. Ada yang sampai 30 persen, tapi ini yang tidak ditampilkan. Kalau bisa ditanya ke KPK, KPK buka saja daftar partai yang korupsi,” ujar Pramono saat berkunjung ke redaksi Kompas.com, Kamis (16/1/2014). Pramono menuturkan, penjelasan data tentang partai terkorup ini sudah disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono kepada seluruh kader. Hal ini dilakukan untuk meluruskan persepsi yang berkembang di media massa bahwa Partai Demokrat adalah partai korup. Pramono menyadari dalam perjalanannya memang ada kader Demokrat yang mencoreng citra partai itu dengan terlibat dalam kasus korupsi. “Ibarat orang pakai baju kotor, Demokrat saat ini tengah memperbaiki diri, dengan mencuci bajunya,” kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat tersebut. Apakah baju yang dipakai Demokrat kini masih kotor? “Dilihat saja. Kalau masih ada yang bikin kotor, ya dibersihkan. Tapi ini yang sedang membersihkan malah digebuki ramai-ramai,” ucap Pramono. Sejak awal, kata Pramono, Partai Demokrat memiliki tujuan yang bersih. Pramono menceritakan awal pembentukan Partai Demokrat oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Saat itu, Pramono merupakan ajudan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri. Sementara SBY menjabat sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan. “Jadi saya yakin Demokrat bisa berbenah diri ke depan. Melihat data pun, Demokrat ada di peringkat keempat untuk jumlah kader yang terkena kasus korupsi. Jadi, KPK silakan saja dibuka,” tutur adik ipar SBY tersebut. Wakil Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Marzuki Alie pun sempat mengutarakan soal data korupsi partai politik. Kembali mengutip pernyataan SBY, Marzuki menjabarkan data yang didapat dari kepolisan dan kejaksaan menunjukkan 45 persen kasus korupsi itu dilakukan oleh partai lain. Sementara, kasus yang menjerat Partai Demokrat hanya 9 persen. Menurut Marzuki, SBY menyebutkan data lain bersumber dari Komisi Pemberantasan Korupsi. Data KPK menempatkan Partai Demokrat di peringkat ketiga paling korup, dengan persentase 15 persen, sedangkan partai lain yang menduduk peringkat pertama terkorup disebut punya persentase 25 persen kasus. "Itu berdasarkan data dan fakta. Bukan asal turun dari langit saja," kata Marzuki. (Sabrina Asril)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Dikky Setiawan