KONTAN.CO.ID - PARIS. Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan pada Selasa (15/2), jika Moskow mengakui dua wilayah memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina Timur sebagai wilayah merdeka, itu akan menjadi serangan tanpa senjata. Majelis Rendah Parlemen Rusia sebelumnya memberikan suara pada Selasa (15/2) untuk meminta Presiden Vladimir Putin mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk yang mendeklarasikan sendiri, di daerah yang dikenal sebagai Donbass, tempat pasukan separatis memerangi tentara Ukraina sejak 2014. "Jika ini diterapkan, maka itu akan menjadi situasi yang mustahil dan bakal menjadi semacam serangan tanpa senjata. Itu akan melanggar kedaulatan Ukraina," kata Le Drian dalam sidang Parlemen Prancis, seperti dikutip Reuters.
Prancis: Jadi Serangan Tanpa Senjata jika Rusia Akui 2 Wilayah di Ukraina Timur
KONTAN.CO.ID - PARIS. Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian mengatakan pada Selasa (15/2), jika Moskow mengakui dua wilayah memisahkan diri yang didukung Rusia di Ukraina Timur sebagai wilayah merdeka, itu akan menjadi serangan tanpa senjata. Majelis Rendah Parlemen Rusia sebelumnya memberikan suara pada Selasa (15/2) untuk meminta Presiden Vladimir Putin mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk yang mendeklarasikan sendiri, di daerah yang dikenal sebagai Donbass, tempat pasukan separatis memerangi tentara Ukraina sejak 2014. "Jika ini diterapkan, maka itu akan menjadi situasi yang mustahil dan bakal menjadi semacam serangan tanpa senjata. Itu akan melanggar kedaulatan Ukraina," kata Le Drian dalam sidang Parlemen Prancis, seperti dikutip Reuters.