JAKARTA. Upaya pemerintah Indonesia melobi pemerintah dan parlemen Prancis terkait pengenaan pajak progresif produk Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah, mulai membuahkan hasil. Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan, kabar terbaru, pemerintah Prancis mau menurunkan pajak tambahan dari semula € 300 menjadi € 90 per ton. Namun, pemerintah Indonesia tetap belum sepakat, karena pengenaan pajak tambahan tersebut dinilai tidak berdasar, dan tidak perlu diberlakukan. Meskipun, dalam keputusan tahap pertama ini, Prancis pun berjanji tidak akan memberlakukan pajak progesif seperti yang dirancang sebelumnya. Menurut Musdhalifah, pajak progresif yang diatur dalam amandemen No.367 dan diadopsi majelis tinggi legislatif prancis pada 21 Januari 2016 tersebut dinilai mengada-ngada dan tidak rasional. "Kita berusaha keras agar pajak tambahan itu tidak ada, kita masih berusaha terus dan diskusi lagi dengan Prancis," ujarnya, Selasa (15/3).
Prancis melunak, pajak CPO dipangkas
JAKARTA. Upaya pemerintah Indonesia melobi pemerintah dan parlemen Prancis terkait pengenaan pajak progresif produk Crude Palm Oil (CPO) atau minyak sawit mentah, mulai membuahkan hasil. Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Pertanian Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan, kabar terbaru, pemerintah Prancis mau menurunkan pajak tambahan dari semula € 300 menjadi € 90 per ton. Namun, pemerintah Indonesia tetap belum sepakat, karena pengenaan pajak tambahan tersebut dinilai tidak berdasar, dan tidak perlu diberlakukan. Meskipun, dalam keputusan tahap pertama ini, Prancis pun berjanji tidak akan memberlakukan pajak progesif seperti yang dirancang sebelumnya. Menurut Musdhalifah, pajak progresif yang diatur dalam amandemen No.367 dan diadopsi majelis tinggi legislatif prancis pada 21 Januari 2016 tersebut dinilai mengada-ngada dan tidak rasional. "Kita berusaha keras agar pajak tambahan itu tidak ada, kita masih berusaha terus dan diskusi lagi dengan Prancis," ujarnya, Selasa (15/3).