JAKARTA. Pengusaha dan pemerintah Prancis akan meningkatkan investasi di Indonesia dengan membidik beberapa sektor usaha. Salah satu sektor yang sedang mereka incar adalah proyek panas bumi atau gheotermal. Komitmen untuk meningkatkan investasi tersebut mencuat dalam pertemuan antara Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan dengan delegasi dari Perancis yang diwakili oleh Menteri Perdagangan Luar Negeri Pierre Lellouche dan Menteri Transportasi Thierry Mariani. “Pemerintah Perancis menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara penting dan potensial untuk mengembangkan investasi, tidak hanya meneruskan yang sudah ada,” papar Menko Perekonomian Hatta, Jumat, (1/7). Menurut Hatta, Prancis ingin mengembangkan proyek geothermal dengan nilai investasi sekitar US$ 2 miliar. Saat ini investasi Prancis yang sudah berjalan adalah proyek nikel di Weda Bay senilai US$5 miliar di Halmahera Tengah dan Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara. “Ke depan, investasi prancis tidak kurang dari US$10 miliar ,” tutur Hatta.
Prancis membidik panas bumi, total komitmen tak kurang US$ 10 miliar
JAKARTA. Pengusaha dan pemerintah Prancis akan meningkatkan investasi di Indonesia dengan membidik beberapa sektor usaha. Salah satu sektor yang sedang mereka incar adalah proyek panas bumi atau gheotermal. Komitmen untuk meningkatkan investasi tersebut mencuat dalam pertemuan antara Menteri Koordinator (Menko) Perekonomian Hatta Rajasa, Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Gita Wirjawan dengan delegasi dari Perancis yang diwakili oleh Menteri Perdagangan Luar Negeri Pierre Lellouche dan Menteri Transportasi Thierry Mariani. “Pemerintah Perancis menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara penting dan potensial untuk mengembangkan investasi, tidak hanya meneruskan yang sudah ada,” papar Menko Perekonomian Hatta, Jumat, (1/7). Menurut Hatta, Prancis ingin mengembangkan proyek geothermal dengan nilai investasi sekitar US$ 2 miliar. Saat ini investasi Prancis yang sudah berjalan adalah proyek nikel di Weda Bay senilai US$5 miliar di Halmahera Tengah dan Halmahera Timur Provinsi Maluku Utara. “Ke depan, investasi prancis tidak kurang dari US$10 miliar ,” tutur Hatta.