Prancis menjual operator bandara milik pemerintah



PARIS. Awal pekan ini, kepemilikan operator terbesar di Prancis, Aeroports de Paris SA (ADP), bakal berubah. Perubahan kepemilikan saham ADP terjadi setelah Menteri Keuangan Prancis, Pierre Moscovici mengumumkan penjualan saham ADP.

Pemerintah Prancis, sebagai pemegang mayoritas saham ADP baru saja melego 9,5% saham ADP atau setara 9,4 juta saham ADP. ADP yang merupakan perusahaan pelat merah Prancis, dilepas di harga sebesar € 78,5 per unit saham. Dus, Prancis mengantongi kocek sekitar € 737,9 juta lewat penjualan ADP.

Pembeli ADP adalah Vinci SA and Credit Agricole Assurances SA. "Hasil transaksi sebanyak € 303 juta masuk kas negara dan € 435 juta untuk Dana Investasi Strategis Prancis," tulis Kementrian Keuangan Prancis dalam situsnya,(30/6). Pasca transaksi, Vinci dan Credit Agricole masing-masing mengempit 4,8% dan 4,7%. Kepemilikan pemerintah Prancis pun menyusut menjadi 50,63%. Prancis melego ADP dengan tujuan menggenjot pemasukan kas negara. 


Demi melindungi kepentingan pemerintah, Prancis melarang Vinci and Credit Agricole meningkatkan saham mereka di ADP melampaui 8% selama lima tahun mendatang. Sekedar informasi, Vinci yang merupakan perusahaan konstruksi, sebelumnya sudah memiliki 3,3% saham ADP. Saat ini, ADP menguasai tiga bandara komersial, di antaranya bandara Charles de Gaulle, di Paris. ADP juga mengoperasikan 10 bandara milik pemerintah.

Mengutip Reuters, konsensus para analis memproyeksikan, ADP bisa menghasilkan pendapatan sekitar US$ 2,76 miliar pada sepanjang tahun 2013 ini. ADP menargetkan, bisa melayani sekitar 10 juta penumpang pesawat dari 13 bandara yang dikelolanya. Untuk mengejar target, tahun lalu, ADP merampungkan pembelian 38% TAV Havalimanlari Holding AS (TAVHL). Operator bandara Turki ini dibeli senilai US$ 874 juta.

Sejatinya, penjualan ADP sudah berhembus sejak Mei lalu. Kala itu, Presiden Prancis, Francois Hollande, menyatakan pemerintah menjual kepemilikan saham di sejumlah perusahaan pelat merah, salah satunya ADP. Sebelumnya, pada awal tahun 2013 lalu, Prancis telah menjual 3% saham di induk perusahaan Airbus, dari total kepemilikan 15%.

Editor: Dessy Rosalina