Prancis menutup dua sekolah di dekat resor ski setelah kasus virus corona



KONTAN.CO.ID - PARIS. Prancis akan menutup dua sekolah di dekat sebuah resor ski Prancis tempat lima warga Inggris didiagnosis dengan virus corona. Penutupan ini akan dimulai pekan depan.

Otoritas Prancis akan menelusuri siapa saja yang telah memiliki kontak dengan orang-orang yang telah terinfeksi. Saat ini, ada 11 orang Inggris, termasuk lima orang yang positif terinfeksi virus corona, diperiksa di rumahsakit lokal.

Sebelas orang ini termasuk satu anak berusia 9 tahun yang baru-baru ini menghabiskan waktu di sebuah sekolah di Contamines. Pejabat kesehatan regional Hean-Yves Grall mengatakan bahwa anak ini mengikuti pelajaran bahasa Prancis di sekolah ini.


Baca Juga: Status darurat virus corona di Singapura naik, KBRI minta WNI tenang

Dari 11 orang, tiga di antaranya adalah anak-anak dan salah satunya terinfeksi virus.

Sebelumnya, Prancis melaporkan bahwa lima warga negara Inggris, termasuk seorang anak, telah didiagnosis dengan virus corona di Prancis, setelah tinggal di pondok ski yang sama dengan seseorang yang pernah berada di Singapura. Kasus-kasus baru ini muncul setelah otoritas menelusuri kembali perjalanan terkini salah satu warga Inggris yang terinfeksi virus dalam beberapa hari terakhir.

Pejabat kesehatan mengatakan bahwa dua apartemen di pondok ski sedang diperiksa. Dia menambahkan bahwa tidak ada orang lain yang terkena dampak wabah di resor tersebut.

Baca Juga: PM Singapura: Kami tidak mengisolasi kota

Warga Inggris yang terinfeksi telah dirawat di rumahsakit di kota Lyon, Grenoble dan Saint-Etienne. Hingga kini, total orang yang terinfeksi virus di Prancis mencapai 11 orang. Selain lima kasus baru, enam kasus lain, mayoritas warga yang terinfeksi menunjukkan tanda-tanda pemulihan, kecuali satu orang yang berada dalam kondisi serius.

Pemerintah Prancis telah menghubungi Singapura dan Inggris. Prancis pun menghubungi otoritas Singapura terkait kongres bisnis yang terjadi di salah satu hotel Negeri Merlion pada 20-23 Januari lalu dan dihadiri 94 warga negara asing. Menurut otoritas kesehatan Singapura, warga Inggris yang sebelumnya berkunjung di Singapura menghadiri kongres bisnis tersebut.

Editor: Wahyu T.Rahmawati