KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pratama Widya Tbk (PTPW) memasang mode optimistis tahun ini. Perusahaan konstruksi ini menargetkan kontrak baru untuk tahun 2021 yaitu sebesar Rp 387 miliar. Target ini naik sebesar 5% dari tahun 2020. Richard Antonio, Corporate Secretary and Business Development Pratama Widya mengatakan, target tersebut sangat realistis karena dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, Presiden Joko Widodo menempatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai kementerian dengan anggaran paling besar, yakni dengan pagu anggaran sebesar Rp 149,8 triliun. “Keberadaan sovereign wealth fund (SWF) juga akan memberikan keuntungan untuk PTPW, karena dana SWF akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur,” kata Richard kepada Kontan.co.id. Di saat ekonomi Indonesia sedang terdampak Covid-19, tahun lalu PTPW dapat memperoleh kontrak baru sebesar Rp 368,65 miliar yang sebagian besar akan dicatat sebagai pendapatan di tahun 2021. Perolehan ini sebesar 125% lebih tinggi dari target yang sudah ditentukan. Richard bilang, kontrak tersebut didominasi oleh pekerjaan infrastruktur.
Pratama Widya (PTPW) membidik kontrak anyar Rp 387 miliar tahun ini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pratama Widya Tbk (PTPW) memasang mode optimistis tahun ini. Perusahaan konstruksi ini menargetkan kontrak baru untuk tahun 2021 yaitu sebesar Rp 387 miliar. Target ini naik sebesar 5% dari tahun 2020. Richard Antonio, Corporate Secretary and Business Development Pratama Widya mengatakan, target tersebut sangat realistis karena dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021, Presiden Joko Widodo menempatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagai kementerian dengan anggaran paling besar, yakni dengan pagu anggaran sebesar Rp 149,8 triliun. “Keberadaan sovereign wealth fund (SWF) juga akan memberikan keuntungan untuk PTPW, karena dana SWF akan digunakan untuk pembangunan infrastruktur,” kata Richard kepada Kontan.co.id. Di saat ekonomi Indonesia sedang terdampak Covid-19, tahun lalu PTPW dapat memperoleh kontrak baru sebesar Rp 368,65 miliar yang sebagian besar akan dicatat sebagai pendapatan di tahun 2021. Perolehan ini sebesar 125% lebih tinggi dari target yang sudah ditentukan. Richard bilang, kontrak tersebut didominasi oleh pekerjaan infrastruktur.