JAKARTA. Setelah menutup akhir pekan dengan penguatan 2,59%, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali terseret ke zona merah perdagangan, Senin (22/5). Tercatat, IHSG melemah 0,73% ke level 5.759,445.

Bima Setiaji, Analis NH Korindo Securities mengatakan, pada awal perdagangan, IHSG tampak melaju di zona hijau. "IHSG masih melanjutkan euforia dari sentimen investment grade yang diberikan oleh S&P," ujarnya kepada KONTAN.

Kendati begitu, lanjutnya, aksi ambil untung atas saham-saham berkapitalisasi besar oleh investor lokal membuat IHSG terkoreksi pada penutupan perdagangan hari ini.

Setali tiga uang, Parningotan Julio, Analis Yuanta Sekuritas menambahkan, aksi profit taking mendominasi sentimen pergerakan IHSG hari ini pasca euforia sentimen investment grade berakhir.

Beberapa saham berkapitalisasi besar, menurut Parningotan, juga ikut melemah lantaran aksi profit taking yang dilakukan oleh pelaku pasar. Mengutip data RTI, sektor consumer goods memimpin pelemahan sebesar 2,51% diikuti oleh sektor manufaktur dan pertambangan yang masing-masing menguat 1,41% dan 1,17%.

"Penguatan IHSG bulan ini sebelum terkoreksi adalah salah satu yang paling besar dan kapitalisasi di pasar yang juga besar. Jadi saat IHSG berbalik, maka profit taking di sektor tersebut," imbuhnya.

Dia memprediksi IHSG besok, Selasa (23/5) akan berpeluang untuk kembali melemah di level support 5.719 dan resistance 5.793. Sementara itu, Bima memproyeksikan IHSG akan berpeluang untuk kembali menguat di level support 5.704 dan resistance 5.835.

Menurutnya, investor akan merespons sentimen dari Uni Eropa nanti malam yang akan mengadakan pertemuan guna membahas Brexit dan kondisi politik Uni Eropa saat ini.

Selain itu, agenda AS yang akan mengumumkan data tingkat persediaan minyak menjelang pertemuan OPEC juga bakal menjadi sentimen penggerak IHSG pada perdagangan Selasa (23/5).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto