Prediksi Bank Dunia bikin langkah bursa Asia flat



TOKYO. Posisi bursa Asia pagi ini (8/6) semakin mendekati level tertingginya dalam enam pekan terakhir.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.12 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific tak banyak mencatatkan perubahan dari posisi kemarin. Indeks Topix Jepang bergerak liar di dua zona seiring penguatan yen untuk hari keenam dalam tujuh hari terakhir versus dollar AS.

Sementara itu, indeks Kospi Korea Selatan tak banyak berubah dan masih mendekati posisi tertingginya dalam sebulan terakhir. Adapun indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,5%. Sedangkan indeks S&P/NZX 50 Selandia Baru turun 0,4%.


Pelaku pasar saat ini fokus pada data ekonomi Jepang yang menunjukkan pertumbuhan lebih tinggi dari data pendahuluan. Selain itu, investor juga menunggu rilis data perdagangan China.

Sentimen lain yang juga mempengaruhi market adalah langkah Bank Dunia yang memangkas outlook pertumbuhan ekonomi global seiring macetnya anggaran belanja bisnis di sejumlah negara maju, termasuk Amerika.

"Dengan pertumbuhan global yang moderat, The Fed akan lebih berhati-hati dalam menaikkan suku bunga acuannya. Hal itu akan membantu mengerek pasar saham, khususnya di emerging market. Data China masih menjadi kecemasan tersendiri bagi pelaku pasar. Meski pertumbuhan tampak stabil, namun belum terlihat adanya perbaikan," papar Shane Oliver, head of investment strategy AMP Capital Investors Ltd yang berbasis di Sydney.

Sekadar tambahan informasi, Bank Dunia dalam laporan Global Economic Prospects yang dirilis hari ini memprediksi, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) dunia akan tumbuh 2,4% pada tahun ini. Prediksi ini lebih rendah dari estimasi Januari sebesar 2,9%.

Bank Dunia juga menurunkan outlook pertumbuhan Jepang menjadi 0,5%, atau turun dari posisi 1,3% pada Januari akibat rendahnya anggaran belanja konsumen dan lemahnya ekspor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie