KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) hari ini, Senin 10 April 2023 berpotensi rebound atau menguat setelah melemah pada perdagangan sebelumnya. Untuk mendapatkan cuan, analis rekomendasi sejumlah saham pilihan yang perlu dipantau hari ini. Prediksi IHSG hari ini akan bergerak di zona hijau setelah melemah pada perdagangan lalu. Pada Kamis (6/4), IHSG melemah 0,39% atau 26,91 poin ke 6.792,76 hingga akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Prediksi IHSG hari ini akan naik karena sejumlah sentimen positif. Salah satu sentimen positif yang mendorong IHSG hari ini adalah kabar baik dari bursa saham di Asia.
Bursa Asia menguat pada perdagangan hari ini. Senin (10/4), pukul 08.21 WIB, indeks Nikkei 225 menguat 0,51% ke 27.657,59. Indeks Taiex naik 0,32% ke 15.886,75 dan indeks Kospi menguat 1,07% menjadi 2.517,05. Di sisi lain, FTSE Straits Times naik 0,18% ke 3.306,46 dan FTSE Malay menguat 0,07% menjadi 1.428,03.
Baca Juga: Yield Pembayaran Dividen Saham BJBR 3x Bunga Deposito, Cek Jadwal Pembayarannya Perdagangan di pasar Asia menguat karena investor kembali dari akhir pekan yang panjang usai libur Paskah. Namun, pasar Australia dan Hong Kong tetap tutup karena libur Paskah selama empat hari hingga Senin. India akan merilis angka defisit fiskal untuk bulan Maret, serta data perdagangan bulan Maret, sementara penjualan ritel Indonesia untuk bulan Februari juga akan dirilis. CEO Edvisor.id Praska Putrantyo memperkirakan pada perdagangan Senin (10/4) IHSG berpotensi mengalami teknikal
rebound dan menguat tipis lantaran pasar sudah mem
priced in rilis data angka pengangguran Amerika Serikat. Menurut Praska arah IHSG pada awal pembukaan akan melemah terlebih dahulu dan rawan tekanan lantaran tren
market sedang berbalik arah. "IHSG pada perdagangan Senin (10/4) akan berada di
area support 6.748 dan
resistance 6.826,"ujarnya. Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas, Cheril Tanuwijaya, prediksi pergerakan IHSG pekan kedua April ini dipengaruhi oleh beberapa rilis data yang akan keluar sehingga pelaku pasar akan bersikap hati-hati sambil mencermati perkembangan. Adapun pekan ini akan ada rilis data inflasi AS yang menjadi fokus pasar dan juga komentar anggota The Fed dari berbagai negara bagian terkait kebijakan moneter The Fed yang mempengaruhi pergerakan IHSG pekan depan.
Baca Juga: Asing Net Buy Rp 9,35 Triliun, Cermati Proyeksi IHSG Pekan Depan Cheril mengatakan setelah krisis perbankan yang mereda, pekan ini juga ada rilis earning perbankan besar seperti JP Morgan dan Citigroup yang akan dicermati pasar terkait kesehatan kinerja perbankan AS. Cheril mengatakan IHSG menunjukkan potensi pelemahan harga setelah munculnya
candle trigger bearish diikuti momentum yang melemah. "IHSG berpotensi melemah dengan range 6.700-6.800," Jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (9/4). Sementara, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan IHSG pekan ini berpotensi untuk kembali terkoreksi dengan level 6.750 - 6.825. Nico mengatakan pergerakan IHSG akan di pengaruhi oleh data Inflasi Amerika yang keluar pada tanggal 12 April mengalami penurunan hingga 5%, ini akan mendorong IHSG dan bursa global mengalami penguatan. "Data ini akan menjadi sangat penting diikuti dengan data PPI Final Demand yang akan keluar pada tanggal 13 April akan mengubah arus pasar ke depannya," tuturnya. Nico mengatakan ketika Inflasi Amerika mengalami penurunan hingga 5% secara tahunan, hal ini akan membuat kenaikan tingkat suku bunga menjadi jauh lebih terbatas, sehingga hal ini akan memberikan sentimen positif kepada pasar. Rekomendasi saham
Cheril merekomendasikan beli untuk saham BRIS dengan target harga Rp 2.000, JSMR dengan target harga Rp 3.550, BFIN dengan target harga Rp 1.400. Praska merekomendasikan untuk saham INDY dengan target harga Rp 2.700, MPMX dengan target harga Rp 1.300 dan ASII dengan target harga Rp 6.600 dan ABMM dengan target harga Rp 3.800. Itulah prediksi IHSG hari ini dan rekomendasi saham pilihan untuk perdagangan hari ini. Ingat, segala risiko investasi atas rekomendasi saham di atas menjadi tanggung jawab Anda sendiri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto