KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (
IHSG) pada perdagangan Selasa 22 Maret 2022 berpotensi mengalami kenaikan. Sejumlah harga saham diprediksi akan naik. Seperti diketahui, IHSG bergerak naik tipis 0,22 poin ke level 6.955,18 pada perdagangan Senin (21/3). Prediksi IHSG hari ini berpotensi bergerak naik mendekati level 7.000. Analis Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan prediksi IHSG berpotensi
technical rebound ke kisaran 6.970. Ada beberapa saham yang berpotensi mengalami kenaikan harga seperti
ANTM dan
SSMS.
Harga saham ANTM pada perdagangan Senin 21 Maret 2022 ditutup di level 2.360 turun 30 poin atau 1,26% dari sehari sebelumnya. Sedangkan harga saham SSMS ditutup di level 1.100 naik 10 poin atau 0,92%. Harga saham
PWON,
TLKM, dan
SCMA juga diprediksi akan melanjutkan penguatan. Lalu, rekomendasi saham untuk
trading buy adalah
INKP dan
TKIM. Meski ada potensi kenaikan, Valdy juga mengingatkan investor untuk mewaspadai potensi koreksi IHSG. Pelaku pasar harus mewaspadai potensi koreksi lanjutan dalam jangka menengah dengan
support area terdekat di 6.920.
Baca Juga: IHSG Tergelincir 0,21% ke 6.940,3 pada Sesi I, Asing Jual BBCA, HEAL, dan BMRI Pasalnya, secara teknikal, terbentuk
death cross pada Stochastic RSI dan MACD. Di samping itu, investor asing mengawali pekan ini, Senin (21/3) dengan net sell sebesar Rp 567,95 miliar.
“Dari eksternal, pelaku pasar mencermati pidato Gubernur Federal Reserve Jerome Powell. Pelaku pasar terus mencari petunjuk mengenai arah kebijakan moneter the Fed yang diperkirakan cukup agresif di 2022 dan kesiapan ekonomi AS menghadapi pengetatan tersebut,” ungkap Valdy dalam riset, Senin (21/3). Adapun nilai tukar rupiah cenderung stabil di Rp 14.340 per dolar AS pada perdagangan Senin (21/3). Masih dari eksternal, sambung Valdy, peningkatan kembali kasus Covid-19, terutama di Tiongkok dikhawatirkan memperparah kondisi gangguan rantai pasok yang tengah terjadi saat ini. Selain itu, data terbaru menunjukkan
producer price index (PPI) Jerman naik 25,9% yoy di Februari 2022 dibandingkan 25% yoy di Januari 2022. Dari dalam negeri, antisipasi kenaikan inflasi di Maret 2022 juga menjadi salah satu kekhawatiran utama pelaku pasar. Pelaku pasar mencermati upaya-upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga, termasuk minyak goreng. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto