JAKARTA. Selama belum ada sentimen positif, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi dapat melanjutkan penurunan. Pada penutupan perdagangan Rabu (23/9), IHSG anjlok 2,29% ke level 4.244,43. Perdagangan sebelum libur ditopang oleh volume transaksi hingga 7,01 miliar saham, lebih tinggi ketimbang volume harian rata-rata sebesar 5,93 miliar saham. Tapi nilai transaksi hanya Rp 4,91 triliun, jauh di bawah transaksi harian rata-rata tahun ini Rp 5,81 triliun. Muhammad Wafi, Analis Bahana Securities menilai, anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen negatif yang dominan menekan IHSG pada perdagangan pekan ini. Nilai tukar rupiah melemah 0,65% ke level Rp 14.647 terhadap dollar AS yang merupakan level terendah sejak tahun 1998.
Prediksi: IHSG terseret pelemahan rupiah
JAKARTA. Selama belum ada sentimen positif, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi dapat melanjutkan penurunan. Pada penutupan perdagangan Rabu (23/9), IHSG anjlok 2,29% ke level 4.244,43. Perdagangan sebelum libur ditopang oleh volume transaksi hingga 7,01 miliar saham, lebih tinggi ketimbang volume harian rata-rata sebesar 5,93 miliar saham. Tapi nilai transaksi hanya Rp 4,91 triliun, jauh di bawah transaksi harian rata-rata tahun ini Rp 5,81 triliun. Muhammad Wafi, Analis Bahana Securities menilai, anjloknya nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) menjadi sentimen negatif yang dominan menekan IHSG pada perdagangan pekan ini. Nilai tukar rupiah melemah 0,65% ke level Rp 14.647 terhadap dollar AS yang merupakan level terendah sejak tahun 1998.