NEW YORK. Bursa AS bergerak fluktuatif pada awal pekan ini (16/6). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.41 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,1% menjadi 1.937,62. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,1% menjadi 16.764,07.Pergerakan bursa AS yang variatif terjadi setelah Badan Moneter Internasional (IMF) merilis outlook pertumbuhan ekonomi AS teranyar. Menurut IMF, ekonomi AS hanya akan tumbuh 2% pada tahun ini, lebih rendah dari prediksi April sebesar 2,8%. Meski demikian, IMF tidak merubah prediksi pertumbuhan ekonomi AS tahun 2015 sebesar 2015. IMF juga bilang, the Federal Reserve harus menahan tingkat suku bunga acuannya pada level nol lebih lama dari yang diharapkan investor. "Bagi the Fed, prediksi ini berarti kebijakan suku bunga harus berada pada level nol lebih lama dari prediksi pelaku pasar yakni di pertengahan 2015 mendatang," jelas IMF. "Ketidakpastian mengenai outlook ekonomi AS menjadi perhatian investor pagi ini. Masalah utamanya adalah pelaku pasar masih berupaya untuk mencari sentimen positif di pasar pada level valuasi saat ini," jelas Bruce McCain, chief investment strategist KeyCorp di Cleveland. Prediksi IMF ini hanya berselang kurang dari seminggu dari prediksi Bank DUnia yang memangkas prediksi pertumbuhan AS dari 2,8% menjadi 2,1%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Prediksi IMF membuat Wall Street naik turun
NEW YORK. Bursa AS bergerak fluktuatif pada awal pekan ini (16/6). Mengutip data Bloomberg, pada pukul 09.41 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 naik 0,1% menjadi 1.937,62. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,1% menjadi 16.764,07.Pergerakan bursa AS yang variatif terjadi setelah Badan Moneter Internasional (IMF) merilis outlook pertumbuhan ekonomi AS teranyar. Menurut IMF, ekonomi AS hanya akan tumbuh 2% pada tahun ini, lebih rendah dari prediksi April sebesar 2,8%. Meski demikian, IMF tidak merubah prediksi pertumbuhan ekonomi AS tahun 2015 sebesar 2015. IMF juga bilang, the Federal Reserve harus menahan tingkat suku bunga acuannya pada level nol lebih lama dari yang diharapkan investor. "Bagi the Fed, prediksi ini berarti kebijakan suku bunga harus berada pada level nol lebih lama dari prediksi pelaku pasar yakni di pertengahan 2015 mendatang," jelas IMF. "Ketidakpastian mengenai outlook ekonomi AS menjadi perhatian investor pagi ini. Masalah utamanya adalah pelaku pasar masih berupaya untuk mencari sentimen positif di pasar pada level valuasi saat ini," jelas Bruce McCain, chief investment strategist KeyCorp di Cleveland. Prediksi IMF ini hanya berselang kurang dari seminggu dari prediksi Bank DUnia yang memangkas prediksi pertumbuhan AS dari 2,8% menjadi 2,1%. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News