Prediksi inflasi akibat kenaikan BBM menurut BI



JAKARTA. Rencana kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) oleh pemerintah, diperkirakan akan berdampak terhadap kenaikan inflasi. Bank Indonesia (BI) memprediksi, kebijakan tersebut dapat menambah 0,79% terhadap tambahan inflasi."Akan ada tambahan inflasi," sebut Deputi Gubernur BI Perry Warjiyo, Jumat, (25/4).Inflasi tersebut diperhitungkan BI berdasarkan asumsi adanya dual price Rp 7.000 untuk premium dan solar. Ini pun bila kebijakan dual price tersebut hanya dilakukan pada lima kota besar yaitu Jabodetabek, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Denpasar.Sedangkan bila diberlakukan kenaikan BBM Rp 1.000 untuk semua jenis, kebijakan ini dinilai akan berdampak langsung terhadap kenaikan inflasi sebesar 0,62%. Lalu bila ada kenaikan angkutan umum, akan terdapat tambahan inflasi lagi menjadi 0,78%. Kemudian, kalau ada dampak tidak langsung terhadap komoditas lain, maka akan ada penambahan sejumlah 0,23%. Sehingga, total inflasi adalah 1,6%.BI yakin dampak kenaikan BBM terhadap inflasi ini hanya akan bersifat sementara yakni tiga bulan. Setelah itu, dia melihat inflasi basis bulan ke bulan akan kembali ke pola normal. Kemudian, basis tahun ke tahun akan masih berada pada posisi rendah.Mengenai waktu terbaik kenaikan BBM tersebut, Perry menilai keputusan tersebut sebaiknya dilakukan pada bulan-bulan terjadinya tekanan inflasi rendah. "Tapi semuanya kita kembalikan ke pemerintah. Karena itu kewenangan dan kebijakan pemerintah," ucap Perry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie