Prediksi para analis rupiah, Selasa (22/11) ini



JAKARTA. Nilai tukar rupiah menguat meski minim dukungan domestik pada awal pekan ini. Di pasar spot, Senin (21/11) nilai tukar rupiah menguat 0,16% dibanding sehari sebelumnya jadi Rp 13.406 per dollar AS.

Cuma, versi kurs tengah Bank Indonesia, nilai tukar rupiah melemah 0,22% jadi Rp 13.438 per dollar AS. Pelemahan bisa berlanjut lantaran tertekan sentimen kenaikan suku bunga AS.

Research and Analyst Monex Investindo Futures Agus Chandra menuturkan, rupiah minim dukungan dari data domestik. "Penguatan rupiah kemungkinan ada campur tangan dari BI," ujar dia.


Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan, kurs spot rupiah sejatinya sempat melemah pada awal pembukaan perdagangan. Pelaku pasar masih menghindari aset yang dianggap berisiko menjelang kenaikan suku bunga. "Pelaku pasar cenderung beralih ke USD di tengah kekhawatiran naiknya suku bunga The Fed," papar Josua.

Sentimen domestik yang bisa mempengaruhi rupiah adalah pengumuman inflasi pekan depan. Sebelum inflasi diumumkan, rupiah lebih banyak bergerak karena sentimen data ekonomi AS serta rilis notulensi rapat FOMC.

Proyeksi Josua, kurs rupiah hari ini akan bergerak antara Rp 13.375- Rp 13.475. Sedang hitungan Agus, rupiah akan melemah dan bergerak di kisaran Rp 13.350- Rp 13.450 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto