NEW YORK. Ada satu bahasan baru yang muncul di tengah pasar saham online berbasis politik, yakni Predictlt. Isu tersebut adalah apakah Presiden Amerika Serikat Donald Trump akan mampu mempertahankan posisinya hingga akhir 2018. Pasalnya, saat ini tuduhan dan sorotan yang tajam terkait sejumlah aksi Trump terus berlanjut. Market bahkan memprediksi kemampuan Trump untuk bertahan hingga akhir masa jabatannya semakin pudar. "Saat ini, kemungkinan Trump dapat bertahan hingga akhir 2018 sudah mencapai 50-50," kata Predictlt co-founder John Aristotle Phillips kepada CNBC, Jumat (19/5).
Data Predictlt menunjukkan kemungkinan bahwa Trump masih akan memimpin AS di 2019 berada di level 60% hingga 70% pada periode Februari hingga awal Mei lalu. Indeks ini sempat bertengger ke posisi tertingginya di 75% pada 8 Mei lalu, hari di mana mantan jaksa agung AS Sally Q Yates bersaksi tentang campur tangan Rusia dalam pemilu presiden AS di 2016. Namun sejak saat itu, posisinya semakin menurun dan menyentuh level 53% pada 17 Mei. Itu merupakan hari di mana indeks Dow Jones Industrial Average terpukul hampir 2% akibat berita adanya memo oleh mantan direktur FBI James Comey. Memo tersebut menjabarkan secara detil bagaimana Trump mendesak dirinya agar menutup investigasi atas kasus mantan penasehat keamanan AS Michael Flynn. Serangkaian skandal yang melibatkan Trump saat ini memicu perdebatan mengenai kemampuannya mempertahankan kursi presiden hingga masa jabatannya berakhir. Selain itu, lanjut Phillips, meski ada potensi terjadinya impeachment, hanya 20% pemain Predictlt yang mengantisipasi skenario tersebut di 2017. Nomura juga berpendapat sama. Dalam laporannya yang dirilis Kamis (18/5), Nomura mengatakan pemakzulan terhadap Trump masih belum akan terjadi dalam waktu dekat. Sekadar informasi saja, sebagai pasar berjangka untuk politik, Predictlt memperbolehkan partisipan untuk bertaruh pada kondisi politik seluruh dunia di masa yang akan datang.