Prediksi perlambatan ekonomi Eropa, AS, dan China membuat harga minyak turun



SYDNEY. Di New York, kontrak harga minyak dunia masih menunjukkan tren penurunan. Investor bertaruh, permintaan minyak akan melorot di tengah melambatnya pertumbuhan ekonomi di Eropa, AS, dan China. "Kondisi ekonomi global saat ini tidak terlihat baik dan kemungkinan masih bakal ada kabar buruk lainnya. Selain itu, volatilitas pasar akan tetap terjadi. Ada potensi kembali terjadinya resesi di AS. Berita itu tidak baik bagi pasar minyak," papar Jonathan Barratt, Managing Director Commodity Broking Services Pty di Sydney. Catatan saja, pagi tadi, kontrak harga minyak untuk pengantaran September turun sebesar US$ 1,48 menjadi US$ 80,90 per barel di New York Mercantile Exchange. Pada pukul 10.03 waktu Sydney, kontrak yang sama berada di posisi US$ 81,04 sebarel. Sepanjang pekan ini, harga minyak sudah anjlok 5,1%. Sementara itu, kontrak harga minyak jenis Brent untuk pengantaran September turun 0,8% menjadi US$ 106,10 per barel di ICE Futures Europe Exchange di London. Sepanjang pekan ini, penurunannya sudah mencapai 1,8%, namun masih 41% lebih tinggi dalam setahun terakhir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie