Prediksi pertumbuhan ekonomi Q3 dikisaran 4,9%



JAKARTA. Mesin pendorong utama pertumbuhan ekonomi domestik, yaitu konsumsi rumah tangga, pada kuartal-III tahun ini diperkirakan tumbuh lebih lambat. Di sisi lain, dampak dari pemangkasan belanja pemerintah diperkirakan mulai terasa.

Oleh karena itu, angka pertumbuhan ekonomi kuartal III-2016 yang akan diumumkan Badan Pusat Statistik (BPS) Senin (7/11), diprediksi akan lebih lambat dibandingkan kuartal II- 2016 yang tercatat sebesar 5,18% year on year (yoy).

Ekonom Samuel Aset Manajemen, Lana Soelistianingsih memproyeksi, pertumbuhan ekonomi  kuartal III-2016 berada di kisaran 4,9%-5,03% yoy. Ada perbaikan dari sisi pejualan ritel hingga ke tingkat emiten yang membuat pertumbuhan ekonomi berpotensi berada di batas atas perkiraan.


"Namun di sisi lain, pertumbuhan kredit masih melambat yang membuat pertumbuhan ekonomi berpotensi berada di batas bawah perkiraan," kata dia. 

Sementara itu, kinerja impor yang menggambarkan kegiatan ekonomi domestik juga masih melambat, baik impor bahan baku maupun barang modal. Walaupun Badan Koordinasi dan Penanaman Modal (BKPM) merilis realisasi investasi kuartal III-2016 tahun ini meningkat. (lihat berita terkait)

"Sektor riil mengeluhkan bahwa kondisi masih berat. Sementara kalau PMA masuk seharusnya tercermin di impor barang modal, tetapi ini tidak kelihatan ada kenaikan impor barang modal. Oleh karena itu saya perkirakan pertumbuhan lebih ke arah batas bawah perkiraan," kata Lana.

Hingga akhir tahun, Lana memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan berada di kisaran 4,92%-5,12%. Ini karena konsumsi rumah tangga yang cenderung stagnan dan pengeluaran pemerintah berkurang.

Ekonom Bank Central Asia (BCA) David Sumual juga memproyeksi pertumbuhan ekonomi kuartal III-2016 sebesar 4,9% yoy. Prediksi ini lebih rendah dari proyeksi sebelumnya yang sebesar 5,1% yoy. Menurutnya, konsumsi rumah tangga kuartal III-2016 lebih lambat dibandingkan kuartal sebelumnya lantaran habisnya pengaruh pergesaran musim panen, Lebaran, dan puasa. "Kemudian di kuartal ketiga ini pertumbuhan kredit turun terus," kata David.

Ia juga melihat, perlambatan pertumbuhan pada periode Juli-September tahun ini dipengaruhi oleh adanya pemangkasan anggaran yang dilakukan oleh pemerintah sebesar Rp 137,6 triliun. Ia juga melihat kinerja investasi yang tercermin ke Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) kuartal III-2016 akan lebih lambat dibanding kuartal sebelumnya.

Adapun ekonom Standard Chartered Bank, Aldian Taloputra memperkirakan, pertumbuhan ekonom kuartal III-2016 sebesar 5,02% yoy. Sementara dibanding kuartal sebelumnya, pertumbuhan ekonomi diperkirakan sebesar 3,21%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini