JAKARTA. PT Asuransi Adira Dinamika mencatatkan penurunan premi di semester pertama tahun ini. Lesunya pasar otomotif disebut sebagai salah satu faktor utama penurunan ini. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, hingga bulan Juni kemarin Adira Insurance mencatatkan premi penutupan langsung sebesar Rp 854,22 miliar. Jumlah ini turun sekitar 9,2% dibanding periode yang sama di tahun lalu. Direktur Utama Adira Insurance Indra Baruna menyebut porsi premi dari asuransi kendaraan masih mencapai lebih dari separuh total premi yang didapat. Makanya saat pasar kendaraan lesu, praktis kinerja perseroan ikut terpapar. Indra mengakui sejak beberapa waktu lalu, pihaknya sudah mencoba untuk memaksimalkan potensi dari lini bisnis lain. "Dari asuransi properti misalnya kami coba ke pasar yang baru seperti komersial namun skalanya tak terlalu besar," kata dia belum lama ini. Ia mengklaim sejumlah lini bisnis lain yang digenjot masih mampu mencetak pertumbuhan yang positif. Meski belum mampu menutup penurunan yang terjadi di lini asuransi kendaraan bermotor. Sepanjang tahun ini, Adira Insurance menargetkan bisa mengantongi premi sebesar Rp 2,2 triliun. Melihat tren hingga paruh pertama tahun ini, Indra mengaku belum berencana untuk merevisi target tersebut. Ia berharap kondisi perekonomian di paruh kedua nanti bisa berputar lebih cepat. Dus, akan membantu mengerek kinerja sampai tutup tahun 2017. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Premi Adira Insurance turun 9% jadi Rp 854 miliar
JAKARTA. PT Asuransi Adira Dinamika mencatatkan penurunan premi di semester pertama tahun ini. Lesunya pasar otomotif disebut sebagai salah satu faktor utama penurunan ini. Berdasarkan laporan keuangan perseroan, hingga bulan Juni kemarin Adira Insurance mencatatkan premi penutupan langsung sebesar Rp 854,22 miliar. Jumlah ini turun sekitar 9,2% dibanding periode yang sama di tahun lalu. Direktur Utama Adira Insurance Indra Baruna menyebut porsi premi dari asuransi kendaraan masih mencapai lebih dari separuh total premi yang didapat. Makanya saat pasar kendaraan lesu, praktis kinerja perseroan ikut terpapar. Indra mengakui sejak beberapa waktu lalu, pihaknya sudah mencoba untuk memaksimalkan potensi dari lini bisnis lain. "Dari asuransi properti misalnya kami coba ke pasar yang baru seperti komersial namun skalanya tak terlalu besar," kata dia belum lama ini. Ia mengklaim sejumlah lini bisnis lain yang digenjot masih mampu mencetak pertumbuhan yang positif. Meski belum mampu menutup penurunan yang terjadi di lini asuransi kendaraan bermotor. Sepanjang tahun ini, Adira Insurance menargetkan bisa mengantongi premi sebesar Rp 2,2 triliun. Melihat tren hingga paruh pertama tahun ini, Indra mengaku belum berencana untuk merevisi target tersebut. Ia berharap kondisi perekonomian di paruh kedua nanti bisa berputar lebih cepat. Dus, akan membantu mengerek kinerja sampai tutup tahun 2017. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News