Premi Askrindo non KUR naik 50%



Premi Askrindo non KUR naik 50%

JAKARTA. Premi PT Asuransi Kredit Indonesia (Askrindo) yang berasal dari non kredit usaha rakyat (KUR) naik pesat.

Hingga Oktober, premi non KUR Askrindo naik 50% secara year on year (yoy). Kenaikan premi disumbang dari kredit mikro yang digagas bank ketika moratorium KUR dilakukan pemerintah.


Antonius CS Napitupulu, Direktur Utama Askrindo merinci hingga Oktober, Askrindo telah membukukan total premi Rp 2,8 triliun.

Kontribusi premi yang berasal dari non KUR sebesar Rp 1 triliun tercatat mengalami kenaikan hingga 50% secara yoy. Bisnis non-KUR perseroan memang meningkat pesat.

Kenaikan premi non KUR terjadi karena bank mengagas kredit mikro saat KUR dimoratorium.

"Premi akan terus masuk karena hingga Oktober saja nilai yang sudah kami jaminkan telah mencapai Rp 3,6 triliun sampai Oktober lalu," terang Antonius.

Gearing ratio Aksrindo untuk penjaminan KUR mencapai 5,2 kali. Saat ini, total penyertaan modal negara (PMN) untuk program KUR yang telah kami diterima sebesar Rp 5,2 triliun.

Tahun depan, Antonius menegaskan bisnis perseroan masih besar di lini usaha asuransi kredit. Perusahaan akan mengembangkan bisnis asuransi umum.

Meskipun diakuinya, sampai Oktober lalu lini usaha Aksrindo di bagian surety bond memang sedikit menurun. Hal tersebut disebabkan perlambatan ekonomi yang berdampak kepada beberapa proyek.

Askrindo menargetkan pendapatan premi tahun 2016 mencapai sekitar Rp 3 triliun meningkat 30,43% persen dari pendapatan premi tahun 2015 yang diperkirakan mencapai Rp 2,3 triliun.

Peningkatan premi 2016 sejalan dengan perkiraan melonjaknya penjaminan mikro dan pengembangan penjaminan pembiayaan infrastruktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Havid Vebri