KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat pendapatan premi asuransi syariah dan reasuransi syariah meningkat signifikan. Kepala Eksekutif Pengawasan Perasuransian, Penjaminan dan Dana Pensiun OJK Ogi Prastomiyono menyebut pendapatan premi asuransi syariah dan reasuransi syariah mencapai Rp 3,77 triliun per Januari 2025. "Nilai itu meningkat 50,39% atau sebesar Rp 1,26 triliun, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya," ucapnya dalam lembar jawaban tertulis RDK OJK, Kamis (13/3).
Ogi menerangkan nilai tersebut berkontribusi sebesar 10,85% terhadap total pendapatan premi asuransi komersial. Berdasarkan data OJK, total pendapatan premi dari asuransi komersil per Januari 2025 tercatat sebesar Rp 34,76 triliun. Nilai itu turun 4,10%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Baca Juga: OJK Catat Aset Asuransi Umum Syariah Capai Rp 9,14 Triliun per Juli 2024 Salah satu perusahaan asuransi syariah PT Asuransi Jasindo Syariah memproyeksikan pendapatan premi masih berpotensi tumbuh ke depannya. Hal itu seiring dengan pasar asuransi syariah yang masih menjanjikan. Sekretaris Perusahaan PT Asuransi Jasindo Syariah Wahyudi mengatakan ada sejumlah faktor yang membuat pasar asuransi syariah masih menjanjikan. Salah satunya, yakni didukung oleh meningkatnya literasi keuangan syariah di masyarakat. "Ditambah melihat perkembangan industri keuangan syariah secara keseluruhan," ujarnya kepada Kontan. Lebih lanjut, Wahyudi menilai pada tahun ini diprediksi akan menjadi momentum pertumbuhan bagi sektor syariah, salah satunya ditandai dengan rencana terbentuknya dua bank syariah hasil konsolidasi yang akan makin memperkuat ekosistem keuangan syariah di Indonesia. Baca Juga: OJK Catat Aset Modal Ventura Syariah Turun per Oktober 2024 Selain itu, dengan adanya kebijakan pemisahan unit usaha syariah (spin-off) pada perusahaan asuransi konvensional, diharapkan industri asuransi syariah dapat tumbuh lebih mandiri dan kompetitif ke depannya. Wahyudi menyebut Jasindo Syariah mencatatkan kinerja positif terkait pendapatan kontribusi atau premi pada 2024. Berdasarkan laporan keuangan (unaudited), Jasindo Syariah mencatat Rp 259,67 miliar. Nilai itu meningkat 22,24%, jika dibandingkan periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 212,42 miliar.