Premi asuransi engineering alami penyusutan di tengah pandemi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati asuransi umum mulai alami perbaikan, pandemi Covid-19 nyatanya masih menekan bisnis asuransi engineering.

Berdasarkan laporan Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), pendapatan premi asuransi umum pada kuartal I 2021 naik 1,5% menjadi 20,8 triliun secara tahunan (yoy). Namun, pendapatan premi asuransi engineering malah turun -2,8% yoy menjadi Rp 680,75 miliar di kuartal I 2021.

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dody AS Dalimunthe mengungkapkan, kegiatan pembangunan infrastruktur memang tetap menjadi prioritas untuk menunjang kegiatan ekonomi.


Hanya saja intensitasnya diseimbangkan dengan ketersediaan pendanaan karena menurutnya pemerintah sedang fokus dengan pembiayaan kesehatan.

Baca Juga: Akibat PPKM Darurat, bisnis asuransi perjalanan kembali merosot

"Di posisi triwulan I 2021 kemarin memang terjadi penurunan premi lini bisnis asuransi rekayasa (engineering) dibandingkan posisi yang sama tahun lalu. Hal tersebut karena penurunan volume proyek-proyek selama pandemi Covid-19. Tapi kami optimistis kegiatan proyek-proyek akan berjalan khususnya proyek-proyek strategis pemerintah," kata Dody kepada kontan.co.id, belum lama ini.

Namun menurutnya, beberapa proyek-proyek strategis telah berjalan kembali setelah mengalami penjadwalan. Demikian pula dengan kegiatan proyek-proyek swasta.

"Tentunya aktivitas pembangunan infrastruktur ini membutuhkan asuransi rekayasa (engineering insurance). Diharapkan dengan adanya progress pembangunan infrastruktur ini akan melancarkan aktivitas-aktivitas perekonomian," sambung Dody.

Dody menyebut, perusahaan asuransi tetap harus melakukan proses underwriting dengan baik, untuk memastikan bahwa pekerjaan pembangunan infrastruktur tersebut dilakukan dengan tepat mulai dari persiapan, pelaksanaan, maupun pengawasannya.

Editor: Yudho Winarto