Premi Asuransi Harta Benda Menyumbang 51% Total Premi Tugu Insurance



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asuransi harta benda menopang perolehan premi PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk atau Tugu Insurance. Premi asuransi harta benda menyumbang 51% dari total perolehan premi Tugu Insurance.

Hingga akhir Agustus, 2024, tercatat total pendapatan premi Tugu Insurance mencapai Rp 4,1 triliun. Dari jumlah itu, premi asuransi harta benda berkontribusi Rp 2,2 triliun.

Presiden Direktur Tugu Insurance Tatang Nurhidayat mengatakan, perolehan premi asuransi harta benda tumbuh 112% secara year on year (YoY) menjadi Rp 2,2 triliun pada Agustus 2024.


"Perolehan premi tersebut melampaui target yang telah ditetapkan perusahaan," ujarnya kepada Kontan, Selasa (1/10).

Dalam mengembangkan bisnis ini, Tugu Insurance memiliki beberapa strategi. Di antaranya terus mengoptimalkan captive business di sejumlah sektor andalan sekaligus melakukan penetrasi non-captive business dengan membangun berbagai kanal distribusi baru. 

Baca Juga: Sejumlah Asuransi Umum Catat Kenaikan Premi Bisnis Asuransi Harta Benda

Selain itu, Tugu Insurance juga terus mengembangkan berbagai produk yang kompetitif, agar dapat diterima dan sesuai dengan kebutuhan market.

Tugu Insurance memiliki sejumlah produk-produk asuransi harta benda. Pertama, properti all risks atau industrial, yaitu pertanggungan asuransi terhadap kerugian atau kerusakan yang terjadi pada aset bangunan yang digunakan untuk tujuan industri maupun pribadi. 

Kedua, business interruption insurance, yakni, pertanggungan asuransi terhadap kerugian akibat hilangnya keuntungan yang disebabkan oleh kecelakaan yang dijamin oleh property all risks insurance.

Ketiga, polis standar asuransi kebakaran Indonesia, yang memberikan jaminan terhadap kerugian dan kerusakan yang disebakan oleh api, petir, ledakan, tabrakan kapal dan kabut. Polis ini dapat dipelruas dengan polis standar asuransi gempa bumi Indonesia untuk menjamin risiko gempa bumi.

Terakhir, yaitu house atau office contents insurance, sebuah pertanggungan asuransi terhadap kerusakan yang terjadi pada isi atau aset rumah maupun kantor.

Berdasarkan data semester I-2024 Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAU), juga mencatat asuransi harta benda menduduki pangsa pasar terbesar asuransi umum dengan pertumbuhan 32,8% secara YoY menjadi senilai Rp 16,6 triliun. Sementara itu, pendapatan industri asuransi umum juga tercatat Rp 57,9 triliun, naik 18,4% YoY pada semester I-2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat