Premi asuransi jiwa syariah melejit 40% sampai Mei 2018



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis asuransi jiwa syariah di lima bulan pertama tahun ini masih menunjukkan tren positif. Harapannya, bisnis asuransi menunjukkan kinerja terbaik hingga akhir tahun 2018.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, hingga Mei 2018, industri asuransi jiwa syariah membukukan premi sebesar Rp 5,81 triliun. Jumlah tersebut naik 40,95% dibanding periode Mei 2017 atau secara year on year (yoy).

Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Syariah Indonesia (ASSI) Erwin Noekman menilai, pertumbuhan premi tersebut akan kembali terjadi di semester II 2018. Diperkirakan, bisnis asuransi jiwa syariah bisa tumbuh dua digit di tahun ini.


“Kami optimistis bisa tumbuh dua digit, karena melihat tren dan pertumbuhannya yang terus mengalami peningkatan setiap tahun. Bisa dilihat dari statistik bisnis syariah setiap tahun mencatatkan hasil yang lebih baik,” kata Erwin kepada Kontan.co.id, Senin (9/7).

Sementara itu, pertumbuhan gabungan antara asuransi jiwa dan umum syariah bisa sekitar 10% hingga 15% di tahun ini. Sedangkan pertumbuhan aset kedua asuransi ini bisa melebih angka dua digit.

Menurutnya, pengembangan produk asuransi jiwa syariah diyakini bisa memikat pasar, seperti penawaran produk wakaf kepada masyarakat. Adapula produk asuransi perjalanan seperti asuransi ibadah umrah, wisata religi maupun jaminan terhadap pengunjung tempat wisata religi.

Di sisi lain, perkembangan bisnis syariah juga ditunjang, dengan semakin banyaknya pelaku asuransi syariah yang bermain di Tanah Air. Sayangnya, ia enggan menyebutkan perusahaan asuransi jiwa mana saja yang tengah meluncurkan produk syariah maupun mendirikan unit usaha syariah (UUS) baru.

“Bertambahnya perusahaan asuransi syariah pastinya punya peran menaikkan bisnis ini. Misalnya, tahun lalu perusahaan asuransi jiwa syariah belum ada, tetapi sekarang sudah berproduksi bagus,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia