JAKARTA. Maraknya penjualan kendaraan bermotor khususnya sepeda motor, menyulut kenaikan penerimaan premi PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). Hingga kuartal ketiga 2008, premi kendaraan bermotor Jasindo tumbuh 14,2% dari Rp 167 miliar pada September tahun lalu menjadi Rp 190 miliar tahun ini.Kepala Divisi Asuransi Kendaraan Bermotor Jasindo, Sahata Lumban Tobing mengatakan, pertumbuhan terbesar disumbang premi asuransi motor. Premi asuransi mobil juga meningkat, namun tak sebesar motor. "Sebesar 54% premi berasal dari premi asuransi motor karena penjualan motor sedang bagus," kata Sahata.Meski premi kendaraan bermotor naik Rp 23 miliar dibandingkan periode September 2007, pengelola Jasindo masih belum puas. Maklumlah, divisi asuransi kendaraan bermotor mendapat jatah menyumbang premi senilai Rp 250 miliar di tahun ini. Artinya, Sahata dan rekan harus menambah penjualan Jasindo Oto hingga Rp 60 miliar di triwulan keempat.Untuk memenuhi target tersebut, Jasindo gencar menggandeng korporasi, perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor, serta perbankan untuk mengasuransikan kendaraan bermotor yang mereka kreditkan kepada nasabah. "Kami berharap penjualan kendaraan bermotor terus meningkat triwulan ini sehingga target premi Jasindo Oto sebesar Rp 250 miliar segera tercapai bahkan lebih," jelas Sahata.Tak hanya itu, Jasindo sudah mulai menjajakan produk mereka kepada perusahaan-perusahaan perkebunan di seluruh nusantara. Sebab mereka banyak mengoperasikan kendaraan pengangkut barang hasil perkebunan maupun kendaraan pribadi karyawan yang bisa menjadi pangsa produk Jasindo Oto.Kenaikan jumlah premi ini juga menyebabkan klaim asuransi kendaraan ikut naik. Meski begitu, kenaikan klaim tidak sebanding dengan lonjakan premi. "Pada posisi September 2008 klaim kita hanya Rp 80 miliar lebih besar Rp 7 triliun ketimbang posisi yang sama tahun lalu," tandasnya. Sahata memperkirakan bahwa pada triwulan III 2008 ini unit usaha asuransi kendaraan bermotor bisa menyumbang laba bersih sebesar Rp 25 miliar, atau 208% dibandingkan sumbangan laba pada tahun lalu yang hanya Rp 12 miliar.