KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat pendapatan premi dari lini bisnis asuransi kredit mencapai Rp 14,64 triliun di sepanjang 2019. Ketua Bidang Statistik, Riset, Analisa T.I & Aktuarial AAUI Trinita Situmeang menyatakan nilai ptrtemi asuransi kredit itu tumbuh 86,2% secara tahunan atau
year on year dibandingkan 2018 senilai Rp 7,86 triliun.
Baca Juga: Simas Insurtech catat pendapatan premi asuransi kredit Rp 64,8 miliar di 2019 “Kenaikan ini terjadi karena adanya peningkatan permintaan kredit. Hal itu sesuai dengan survei Bank Indonesia (BI) yang mengindikasi pertumbuhan kredit baru pada triwulan keempat 2019 meningkat dibandingkan periode sebelumnya. Hal ini tecermin dari saldo bersih tertimbang permintaan kredit baru sebesar 70,6%. Lebih tinggi dari periode sebelumnya di level 68,3%,” ujar Trinita, beberapa waktu lalu. Permintaan kredit baru itu terjadi lantaran adanya peningkatan untuk kredit investasi dan kredit konsumsi. “Meningkatnya pertumbuhan kredit konsumsi bersumber dari pertumbuhan kredit kepemilikan rumah ataupun apartemen. Juga peningkatan kredit kendaraan bermotor walaupun penjualan kendaraan bermotor tengah lesu. Selain itu, kredit multiguna masih meningkat,” tambah Trinita. Trinita menyebut, pertumbuhan lini bisnis asuransi kredit mampu mendorong pertumbuhan premi secara industri. Secara nominal premi, lini bisnis ini memberikan kontribusi paling besar nomor ketiga. Selain itu, premi asuransi kredit juga tercatat tumbuh paling tinggi dibandingkan lini bisnis lainnya.
Memang secara industri, pendapatan premi asuransi umum mencapai Rp 79,71 triliundi 2019. Nilai itu tumbuh 14,1% secara tahunan atau year on year (yoy). Ini berarti, kontribusi asuransi kredit pada tahun 2019 mencapai 18,4% terhadap total premi industri. Jumlah itu meningkat dibandingkan pada 2018 yang hanya berkontribusi sebanyak 11,3%.
Baca Juga: Lini bisnis properti masih menopang pendapatan premi asuransi umum Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Khomarul Hidayat