JAKARTA. Laju bisnis asuransi umum yang mengandalkan premi dari otomotif masih loyo pada awal tahun ini. Lihat saja, premi PT Asuransi Bina Dana Arta (ABDA) yang menurun. Penjualan kendaraan bermotor yang lesu memukul perolehan premi. Hingga Februari 2016, perolehan premi ABDA Rp 214,8 miliar atau turun 24% secara year on year (yoy). Cipto Hartono, Product Development Head ABDA menjelaskan, penurunan premi terjadi karena penjualan kendaraan lesu. "Saat multifinance pembiayaannya lesu, kami juga terkena. Sebab mayoritas kami mengandalkan premi dari lini kendaraan," kata Cipto. Kontribusi premi dari otomotif ABDA mencapai 75%. Meski begitu, Cipto optimistis, di bulan Maret mulai ada perbaikan. Ia memprediksi, sampai Maret 2016, penghimpunan premi mencapai Rp 415,5 miliar. Jumlah ini hampir sama dengan periode sama tahun lalu.
Premi asuransi masih seret di kuartal I-2016
JAKARTA. Laju bisnis asuransi umum yang mengandalkan premi dari otomotif masih loyo pada awal tahun ini. Lihat saja, premi PT Asuransi Bina Dana Arta (ABDA) yang menurun. Penjualan kendaraan bermotor yang lesu memukul perolehan premi. Hingga Februari 2016, perolehan premi ABDA Rp 214,8 miliar atau turun 24% secara year on year (yoy). Cipto Hartono, Product Development Head ABDA menjelaskan, penurunan premi terjadi karena penjualan kendaraan lesu. "Saat multifinance pembiayaannya lesu, kami juga terkena. Sebab mayoritas kami mengandalkan premi dari lini kendaraan," kata Cipto. Kontribusi premi dari otomotif ABDA mencapai 75%. Meski begitu, Cipto optimistis, di bulan Maret mulai ada perbaikan. Ia memprediksi, sampai Maret 2016, penghimpunan premi mencapai Rp 415,5 miliar. Jumlah ini hampir sama dengan periode sama tahun lalu.