JAKARTA. Teka-teki pembagian kue premi konsorsium asuransi minyak dan gas (migas) Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) akhirnya terjawab. Seperti sudah dipastikan sebelumnya, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) selaku kepala konsorsium aset migas dari BP Migas, kebagian jatah terbesar, yakni 51% dari total premi. Sisanya dibagikan kepada sembilan anggota konsorsium. Budi Tjahjono, Direktur Utama Jasindo, menjelaskan, konsorsium menanggung nilai aset pertanggungan migas sebesar US$ 30 miliar pada tahun ini. Jumlah itu menghasilkan setoran premi sebanyak US$ 40,48 juta. Nilai pertanggungan itu lebih besar dibandingkan tahun lalu, hanya US$ 28,74 miliar. Sayang, premi tahun ini lebih rendah ketimbang periode sebelumnya, yang mencapai US$ 49 juta. "Harga internasional asuransi ini turun, sehingga preminya juga ikut menyusut," kata Budi, di sela-sela perayaan ulang tahun Jasindo, Senin (4/6).
Premi asuransi migas mulai dibagi-bagi
JAKARTA. Teka-teki pembagian kue premi konsorsium asuransi minyak dan gas (migas) Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (BP Migas) akhirnya terjawab. Seperti sudah dipastikan sebelumnya, PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo) selaku kepala konsorsium aset migas dari BP Migas, kebagian jatah terbesar, yakni 51% dari total premi. Sisanya dibagikan kepada sembilan anggota konsorsium. Budi Tjahjono, Direktur Utama Jasindo, menjelaskan, konsorsium menanggung nilai aset pertanggungan migas sebesar US$ 30 miliar pada tahun ini. Jumlah itu menghasilkan setoran premi sebanyak US$ 40,48 juta. Nilai pertanggungan itu lebih besar dibandingkan tahun lalu, hanya US$ 28,74 miliar. Sayang, premi tahun ini lebih rendah ketimbang periode sebelumnya, yang mencapai US$ 49 juta. "Harga internasional asuransi ini turun, sehingga preminya juga ikut menyusut," kata Budi, di sela-sela perayaan ulang tahun Jasindo, Senin (4/6).