KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi sektor pertanian berhasil mendongkrak pertumbuhan premi asuransi mikro PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) atau biasa dikenal Jasindo. Per November ini, pertumbuhan premi asuransi mikro Jasindo naik 30% secara year on year.

Di tahun ini, premi asuransi mikro Jasindo menjadi Rp 268 miliar dari tahun sebelumnya di bulan yang sama berada di angka Rp 205 miliar.

Head of Agriculture and Micro Insurance Jasindo, Ika Dwinita Sofa mengatakan, pertumbuhan tersebut sangat dipengaruhi pada premi asuransi tani padi dan asuransi usaha sapi. "Lainnya ada dari asuransi Jamin (perlindungan), usaha tani jagung, dan asuransi nelayan," kata Ika saat dihubungi Kontan.co.id pada Minggu (17/12).

Adapun yang dimaksud dengan asuransi mikro yang dijadikan acuan Jasindo yaitu asuransi yang menyasar masyarakat berpenghasilan rendah.

Belum lama ini, Ika menyebutkan untuk asuransi usaha tani padi dan jagung Jasindo sudah mencapai cakupan hingga 1 juta hektare lahan tani. Per November, sektor usaha tani menyumbangkan kontribusi premi sebesar Rp 180 miliar atau 67% portofolio premi asuransi mikro Jasindo.

Pencapaian tersebut dipacu oleh strategi operasional yang matang berkat kerja sama dengan Kementerian Pertanian dan Dinas Pemerintah Daerah. "Petani yang mendapat bantuan program dari pemerintah diwajibkan masuk asuransi," jelasnya.

Dia menambahkan, kesadaran dinas untuk mensosialisasikan programnya juga dinilai tinggi. Hal tersebut berdampak baik pada sosialisasi asuransi mikro yang dilakukan pemerintah daerah dan Jasindo kepada masyarakat. "Koordinasinya semakin baik," tutur Ika.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia