JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) optimistis perolehan premi industri asuransi umum sampai akhir tahun nanti bakal mencapai Rp 48 triliun atawa tumbuh sekitar 18% ketimbang tahun lalu. Padahal, per kuartal III-2014, total premi masih berkisar Rp 39 triliun atau meningkat 14,8% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Dadang Sukresna, Kepala Bidang Departemen Komunikasi dan Statistik AAUI, mengatakan, tren penutupan risiko asuransi kerugian banyak terjadi menjelang akhir tahun. "Selain itu banyak renewal oleh nasabah korporasi terjadi di kuartal keempat," imbuhnya, kemarin (10/12). Misalnya, di lini bisnis asuransi harta benda untuk bangunan komersial. Selain itu, lini bisnis asuransi penjaminan saat ini belum banyak terealisasi. Padahal, lini bisnis ini diperkirakan akan terus tumbuh seiring banyaknya proyek pemerintah yang berlangsung di pengujung tahun. Alhasil, lini bisnis asuransi penjaminan tumbuh 11,3% jadi Rp 835,9 miliar.
Premi asuransi umum bisa tumbuh 18%
JAKARTA. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) optimistis perolehan premi industri asuransi umum sampai akhir tahun nanti bakal mencapai Rp 48 triliun atawa tumbuh sekitar 18% ketimbang tahun lalu. Padahal, per kuartal III-2014, total premi masih berkisar Rp 39 triliun atau meningkat 14,8% dibandingkan dengan periode sama tahun lalu. Dadang Sukresna, Kepala Bidang Departemen Komunikasi dan Statistik AAUI, mengatakan, tren penutupan risiko asuransi kerugian banyak terjadi menjelang akhir tahun. "Selain itu banyak renewal oleh nasabah korporasi terjadi di kuartal keempat," imbuhnya, kemarin (10/12). Misalnya, di lini bisnis asuransi harta benda untuk bangunan komersial. Selain itu, lini bisnis asuransi penjaminan saat ini belum banyak terealisasi. Padahal, lini bisnis ini diperkirakan akan terus tumbuh seiring banyaknya proyek pemerintah yang berlangsung di pengujung tahun. Alhasil, lini bisnis asuransi penjaminan tumbuh 11,3% jadi Rp 835,9 miliar.