JAKARTA. Tantangan berat dihadapi industri asuransi umum nasional di awal 2015 ini. Meski dari sisi premi masih mengalami pertumbuhan, namun tercatat melambat dibanding capaian pada periode yang sama di tahun kemarin. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat sepanjang tiga bulan pertama di 2015, industri meraup premi sebesar Rp 13,9 triliun. Angka ini naik 9,8% bila dibandingkan dengan posisi di triwulan pertama 2014 yang mencapai Rp 12,7 triliun. Namun bila melongok capaian saat itu, pertumbuhan premi asuransi umum di dalam negeri berhasil tumbuh cukup tinggi dibanding periode yang sama di 2013 yakni menembus 19,6%. "Jadi memang industri mengalami perlambatan di awal tahun ini," kata Direktur Eksekutif AAUI Julian Noor, Senin (15/6). Menurut dia, perlambatan yang terjadi di awal tahun ini diantaranya disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi makro di saat yang bersamaan. Termasuk juga lambatnya pencairan proyek-proyek pembangunan terutama dari pemerintah. Maklum, industri ini memang sangat berkaitan dengan kedua faktor tersebut. Sehingga naik atau turunnya premi industri sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi dan cepat lambatnya realisasi belanja pemerintah. Sementara itu, ia menilai kondisi di kuartal kedua diharapkan mulai membaik sehingga bisa mendorong kinerja industri sampai akhir semester satu ini. Sejumlah proyek pembangunan disebutnya mulai ada perkembangan meski masih di tahap tender. "Mungkin kondisi mulai cukup meningkat di paruh kedua tahun ini," ungkap dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Premi asuransi umum cuma naik 9,8%
JAKARTA. Tantangan berat dihadapi industri asuransi umum nasional di awal 2015 ini. Meski dari sisi premi masih mengalami pertumbuhan, namun tercatat melambat dibanding capaian pada periode yang sama di tahun kemarin. Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mencatat sepanjang tiga bulan pertama di 2015, industri meraup premi sebesar Rp 13,9 triliun. Angka ini naik 9,8% bila dibandingkan dengan posisi di triwulan pertama 2014 yang mencapai Rp 12,7 triliun. Namun bila melongok capaian saat itu, pertumbuhan premi asuransi umum di dalam negeri berhasil tumbuh cukup tinggi dibanding periode yang sama di 2013 yakni menembus 19,6%. "Jadi memang industri mengalami perlambatan di awal tahun ini," kata Direktur Eksekutif AAUI Julian Noor, Senin (15/6). Menurut dia, perlambatan yang terjadi di awal tahun ini diantaranya disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi makro di saat yang bersamaan. Termasuk juga lambatnya pencairan proyek-proyek pembangunan terutama dari pemerintah. Maklum, industri ini memang sangat berkaitan dengan kedua faktor tersebut. Sehingga naik atau turunnya premi industri sejalan dengan laju pertumbuhan ekonomi dan cepat lambatnya realisasi belanja pemerintah. Sementara itu, ia menilai kondisi di kuartal kedua diharapkan mulai membaik sehingga bisa mendorong kinerja industri sampai akhir semester satu ini. Sejumlah proyek pembangunan disebutnya mulai ada perkembangan meski masih di tahap tender. "Mungkin kondisi mulai cukup meningkat di paruh kedua tahun ini," ungkap dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News