Premi Asuransi Umum Diprediksi Bakal Meningkat Dua Digit Tahun Depan



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Premi asuransi umum diprediksi bakal meningkat dua digit di akhir tahun dan begitu pula di awal tahun 2024. Sejumlah perusahaan pun menargetkan pertumbuhan yang cukup optimis untuk menyongsong tahun baru.

Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) menyatakan meski masuk tahun politik, diprediksi tidak akan banyak memberi dampak terhadap pertumbuhan premi. Namun, yang mungkin saja terjadi adalah perlambatan.

“Seiring dengan kondisi ekonomi nasional yang semakin membaik, Industri asuransi umum sampai dengan akhir tahun diharapkan tumbuh positif,” ujar Direktur Eksekutif AAUI, Bern Dwyanto kepada KONTAN, Rabu (22/11).


Baca Juga: AAUI Sebut Asuransi Rekayasa Bakal Untung Tahun Depan, Ini Kata Asuransi Astra

Bern mengungkapkan, di tahun depan perekonomian Indonesia trennya masih bertumbuh. Tentunya, ini akan meningkatkan pendapatan perkapita sehingga kebutuhan akan asuransi diperlukan.

“Perlindungan terhadap risiko-risiko yang ada di tengah masyarakat, maka sampai dengan akhir tahun ini dan awal tahun depan, pertumbuhan industri asuransi umum diharapkan masih terjaga,” ungkapnya.

Bern menjelaskan, faktor-faktor yang mendukung pertumbuhan ekonomi itu antara lain pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih bisa mencapai sekitar 5%, POJK terkait kesehatan keuangan perusahaan asuransi yang akan segera diterbitkan juga bakal membantu pertumbuhan secara umum.

Berikutnya, kepercayaan dunia internasional terhadap industri asuransi tanah air juga sudah mulai membaik. Tentunya dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan industri asuransi.

“Namun harus juga segera dilakukan perbaikan di internal, reformasi, transformasi, di asuransi umum. Dan juga digitalisasi produk asuransi, seperti asuransi Perjalanan di InsurTech turut menumbuhkan potensi yang ada,” jelasnya.

Bern menambahkan, melihat pertumbuhan premi di kuartal II sebesar 6,2% dan kuartal III 10,1%, maka di awal tahun 2024 diprediksi premi bakal tumbuh minimal sebesar 12%.

Lantas bagaimana pandangan para pemain?

PT Asuransi Cakrawala Proteksi Indonesia (ACPI) optimis prospek industri asuransi umum bakal masih cerah di 2024. Ini di dasari oleh pertumbuhan ekonomi yang mencapai 5,17% di kuartal II 2023.

“Tingkat pertumbuhan premi secara umum pada tahun mendatang mampu berkisar di angka 11% sampai 12%,” kata Wakil Presiden Direktur ACPI, Nico Prawiro kepada KONTAN.

Nico menyebutkan, produk asuransi yang menopang pertumbuhan itu di antaranya asuransi properti dan asuransi kendaraan bermotor, sebab ini masih memberikan kontribusi tertinggi terhadap pendapatan premi ACPI.

“Produk asuransi properti memberikan kontribusi tertinggi, yakni 60% terhadap total pendapatan premi. Produk asuransi kendaraan bermotor memberikan kontribusi 30%,  sementara sisanya dari produk lain seperti asuransi rekayasa dan asuransi pengangkutan,” sebutnya.

Nico bilang, di tahun 2024 ACPI akan memperbesar pendapatan premi dari produk kendaraan bermotor, karena perusahaan percaya penjualan otomotif diprediksi akan meningkat.

Dia menambahkan, sampai Oktober 2023 ACPI berhasil membukukan premi sebesar Rp 1,25 triliun naik 14% year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,07 triliun.

PT Asuransi Simas Insurtech menyatakan di tahun politik bisnis asuransi bakal menunjukkan potensi besar. Walaupun akan ada tantangan yang dihadapi seperti pemberlakuan PSAK 74, ketentuan permodalan, persaingan usaha, kapasitas reasuransi, serta biaya akuisisi yang tinggi.

Baca Juga: AAUI Terus Kawal Pembuatan Skema Asuransi Khusus Kendaraan Listrik

“Simas Insurtech optimis masih akan ada banyak peluang untuk asuransi dan kami optimis pertumbuhan premi hingga 20% di tahun 2024,” ujar Direktur Utama Simas Insurtech, Teguh Aria Djana kepada KONTAN.

Teguh mengatakan, segmen yang akan menopang pertumbuhan premi itu masih tetap berfokus didigitalisasi serta memperkuat model bisnis affinity.

“Dengan adanya affinity maka market Simas Insurtech akan semakin luas,” terangnya.

Adapun strategi yang bakal digagas Simas Insurtech di tahun depan antara lain mempertahankan bisnis dengan fokus terhadap customer journey dan melakukan berbagai improvement di proses klaim yang lebih cepat dan mudah.

“Selain itu terus memperbanyak kerja sama affinity untuk memanfaatkan partner sebagai distribution channel dan terus mengexplore produk-produk asuransi yang sesuai dengan kebutuhan gaya hidup masyarakat terkini,” ucap Teguh.

Lebih lanjut, Teguh menambahkan, hingga Oktober 2023 Simas Insurtech membukukan premi bruto sebesar Rp 1,6 triliun atau meningkat 114% yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .