Premi bisnis baru asuransi jiwa anjlok 16,3%



JAKARTA. Industri asuransi jiwa sepertinya masih harus bekerja ekstra keras di semester kedua tahun ini. Pasalnya, pencapaiannya di sepanjang paruh pertama tahun ini tercatat muram tercermin dari premi bisnis barunya yang anjlok 16,3%, yaitu dari Rp 36,52 triliun pada 30 Juni 2013 lalu menjadi hanya Rp 30,57 triliun pada periode yang sama tahun ini.

Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengatakan, premi bisnis baru berkontribusi negatif terhadap total pendapatan premi industri. Namun, kontribusi premi lanjutan tercatat tumbuh positif sebesar 25% menjadi Rp 23,01 triliun. Walhasil, secara keseluruhan total premi industri mengalami koreksi, turun 2,5% menjadi Rp 53,58 triliun.

“Industri asuransi jiwa mengalami perlambatan pertumbuhan pada semester pertama tahun ini yang disebabkan oleh perlambatan pertumbuhan ekonomi dan sikap investor yang wait and see jelang pemilihan umum kemarin,” ujarnya pada Paparan Kinerja Industri Asuransi Jiwa, Senin (1/9).


Penurunan premi bisnis baru ini juga dapat terlihat dari pertumbuhan negatif total nasabah industri asuransi jiwa. Secara total, total nasabah industri asuransi jiwa pada paruh pertama tahun ini terjun bebas 44,4%, yakni dari 83,46 juta orang menjadi hanya 46,41 juta orang.

Nasabah kumpulan berkontribusi negatif atau melorot 51,8% dari 72,84 juta orang pada paruh pertama tahun lalu menjadi hanya 35,11 juta orang pada periode yang sama tahun ini. “Sementara, nasabah individu masih mengalami peningkatan sebanyak 6,5% menjadi 11,30 juta orang,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan