JAKARTA. Total perolehan premi dari bisnis baru di industri asuransi jiwa belum memberi hasil memuaskan. Total pendapatan premi bisnis baru tercatat turun 4,4% dari Rp 75,01 triliun di 2012 menjadi hanya Rp 71,73 triliun hingga akhir tahun lalu. Sinyal negatif pertumbuhan ini disinyalir lantaran perlambatan ekonomi global dan gejolak pasar saham sepanjang tahun lalu.Meski premi bisnis barunya melorot, Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) bilang, secara keseluruhan, total pendapatan premi masih berhasil membukukan pertumbuhan sebesar 5,8% menjadi Rp 113,93 triliun.Pertumbuhan tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan premi lanjutan (existing customer) yang mencapai 29%, yakni dari Rp 32,7 triliun menjadi Rp 42,2 triliun. Unitlink tercatat sebagai penyumbang premi terbesar dengan porsi 54,6% dari total premi.Sedangkan, produk asuransi jiwa tradisional berkontribusi sekitar 45,4% terhadap total premi. "Pertumbuhan total premi lanjutan merupakan sinyal positif untuk perkembangan industri asuransi jiwa, meski terjadi perlambatan pertumbuhan premi baru," terang Hendrisman.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Premi bisnis baru asuransi jiwa melorot 4,4%
JAKARTA. Total perolehan premi dari bisnis baru di industri asuransi jiwa belum memberi hasil memuaskan. Total pendapatan premi bisnis baru tercatat turun 4,4% dari Rp 75,01 triliun di 2012 menjadi hanya Rp 71,73 triliun hingga akhir tahun lalu. Sinyal negatif pertumbuhan ini disinyalir lantaran perlambatan ekonomi global dan gejolak pasar saham sepanjang tahun lalu.Meski premi bisnis barunya melorot, Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) bilang, secara keseluruhan, total pendapatan premi masih berhasil membukukan pertumbuhan sebesar 5,8% menjadi Rp 113,93 triliun.Pertumbuhan tersebut didorong oleh kenaikan pendapatan premi lanjutan (existing customer) yang mencapai 29%, yakni dari Rp 32,7 triliun menjadi Rp 42,2 triliun. Unitlink tercatat sebagai penyumbang premi terbesar dengan porsi 54,6% dari total premi.Sedangkan, produk asuransi jiwa tradisional berkontribusi sekitar 45,4% terhadap total premi. "Pertumbuhan total premi lanjutan merupakan sinyal positif untuk perkembangan industri asuransi jiwa, meski terjadi perlambatan pertumbuhan premi baru," terang Hendrisman.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News