Premi bruto Lippo Insurance tumbuh 29%



JAKARTA. Pilihan PT Lippo General Insurance Tbk (LPGI) fokus menggarap asuransi kesehatan membuahkan hasil. Sepanjang 2011, premi bruto asuransi umum ini mencapai Rp 411 miliar, atau bertumbuh 29% dari tahun sebelumnya. Melihat potensinya yang masih besar, tahun ini, Lippo Insurance pun akan fokus di asuransi kesehatan.Premi Lippo Insurance kontribusi terbesarnya dari asuransi kesehatan yaitu 55%, lalu asuransi kendaraan bermotor 15%, properti 15%, dan sisanya asuransi aneka dan rangka kapal.

Presiden Direktur Lippo Insurance Agus Benjamin menuturkan, pertumbuhan premi asuransi kesehatan tahun lalu lebih dari 35% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Kontribusi asuransi kesehatan sebenarnya menurun, karena tahun sebelumnya 60%. Penyebabnya, asuransi sepeda motor tahun lalu pertumbuhannya cukup tinggi. "Sama-sama tumbuh lebih dari 35% dibandingkan tahun sebelumnya," ujarnya akhir pekan lalu.Meski begitu, Lippo tetap memilih fokus di asuransi kesehatan daripada mengejar pertumbuhan sepeda motor. Maklum saja, meski asuransi kesehatan identik dengan segmen ritel, justru di Lippo, komposisi premi dominan dari korporasi yaitu 70%, sedangkan ritel 30%. Hal ini karena asuransi kesehatan Lippo lebih menyasar perusahaan-perusahaan. Untuk tahun ini, Lippo masih tetap mempertahankan komposisi tersebut.Agus mengaku, sebenarnya tertarik perbesar porsi ritel. Apalagi peluangnya juga sangat besar. Hanya saja rencana tersebut tidak akan digenjot tahun ini, sebab memperbesar porsi ritel butuh persiapan. Belum lagi beberapa perusahaan asuransi tahun ini banyak berminat perbesar porsi ritel. "Tidak gampang masuk ritel apalagi preminya kecil-kecil jadi harus punya keunggulan,"ujarnya.

Menurut Agus, sebelum memperbesar ritel, tahun ini Lippo Insurance akan menyusun strategi. Salah satunya, mereka membentuk tim kecil dan dibuat terpisah dari bisnis utama anak usaha Lippo Grup ini. Agus mengatakan, mereka sedang memisahkan tenaga marketing, administrasi, service, dan collection yang terpisah dari bisnis saat ini. Nantinya jika tim ini sudah siap, barulah porsi ritel dikerek.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini