KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2017 sepertinya memang jadi periode yang cukup berat bagi pelaku usaha asuransi umum. Pasalnya realisasi premi yang dikantongi pemain di sektor ini tak bisa memenuhi ekspektasi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, selama tahun 2017 kemarin sektor industri ini mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp 63,62 triliun. Jumlah ini hanya mengalami pertumbuhan sebesar 3,14% dari realisasi pada tahun 2016 yang sebanyak Rp 61,68 triliun. Dody AS Dalimunthe, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengakui ada sejumlah tantangan yang hadapi industri pada tahun kemarin cukup berat. Alhasil jumlah premi yang dikantongi pun meleset dari target. "Sementara target pertumbuhan dari AAUI adalah sebesar 5%," kata dia, Selasa (30/1). Menurut Dody, ada beberapa faktor yang menekan kondisi industri di tahun kemarin. Di antaranya adalah faktor kondisi ekonomi makro yang bisa dibilang tak tumbuh sesuai harapan. Hal ini pun tentunya berdampak bagi kondisi pasar asuransi umum. Pasalnya kondisi ekonomi makro selama ini memang sangat berkaitan erat dengan kinerja asuransi umum. Makanya saat ekonomi makro tiarap, kinerja pelaku asuransi umum bakal turut terdampak. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Premi cuma naik 3,14%, rapor kinerja asuransi umum di 2017 meleset dari target
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun 2017 sepertinya memang jadi periode yang cukup berat bagi pelaku usaha asuransi umum. Pasalnya realisasi premi yang dikantongi pemain di sektor ini tak bisa memenuhi ekspektasi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, selama tahun 2017 kemarin sektor industri ini mencatatkan pendapatan premi sebesar Rp 63,62 triliun. Jumlah ini hanya mengalami pertumbuhan sebesar 3,14% dari realisasi pada tahun 2016 yang sebanyak Rp 61,68 triliun. Dody AS Dalimunthe, Direktur Eksekutif Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) mengakui ada sejumlah tantangan yang hadapi industri pada tahun kemarin cukup berat. Alhasil jumlah premi yang dikantongi pun meleset dari target. "Sementara target pertumbuhan dari AAUI adalah sebesar 5%," kata dia, Selasa (30/1). Menurut Dody, ada beberapa faktor yang menekan kondisi industri di tahun kemarin. Di antaranya adalah faktor kondisi ekonomi makro yang bisa dibilang tak tumbuh sesuai harapan. Hal ini pun tentunya berdampak bagi kondisi pasar asuransi umum. Pasalnya kondisi ekonomi makro selama ini memang sangat berkaitan erat dengan kinerja asuransi umum. Makanya saat ekonomi makro tiarap, kinerja pelaku asuransi umum bakal turut terdampak. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News