Premi industri asuransi umum masih catatkan hasil positif di semester I-2021



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja premi industri asuransi umum masih mencatatkan hasil positif di semester I-2021 dengan pertumbuhan premi hingga 2,1% yoy menjadi Rp 38,37 triliun. Pertumbuhan tersebut semakin membaik dari kuartal pertama yang hanya mencatatkan pertumbuhan 1,5% yoy 

Dalam periode tersebut, asuransi properti masih menjadi lini bisnis yang memberikan kontribusi premi paling besar. Asosiasi Umum Indonesia (AAUI) mencatat lini bisnis asuransi properti berkontribusi sebesar 29% naik dari kuartal sebelumnya yang sebesar 28,8%.

Adapun kontribusi tersebut juga didukung oleh pertumbuhan premi asuransi properti yang pada periode ini tercatat tumbuh 16,1% yoy menjadi Rp 10,97 triliun. Hanya saja, pertumbuhan tersebut melambat dari kuartal pertama tahun ini yang sempat naik signifikan sebesar 35%.


“Kontributor dari asuransi umum itu masih pada tiga produk yaitu asuransi harta benda (properti), kendaraan bermotor, dan asuransi kredit. Ini sama dengan posisi di triwulan pertama kemarin meskipun asuransi kendaraan masih menurun,” ujar Direktur Eksekutif AAUI Dody Dalimunthe dalam konferensi pers, Rabu (25/8).

Dody juga menambahkan bahwa pertumbuhan premi di asuransi properti juga didorong oleh adanya relaksasi dari pemerintah terkait kredit rumah. Menurutnya, relaksasi berupa penundaan pembayaran bagi kreditur berpengaruh pada periode asuransi properti yang juga berdampak pada penambahan premi.

Baca Juga: Di tengah pandemi, produk asuransi jiwa tradisional masih dilirik pasar

Ke depan, meskipun AAUI masih melihat posisi kontribusi produk lini bisnis tidak akan berubah namun tidak menutup kemungkinan lini bisnis produk selain properti, kendaraan bermotor dan kredit juga bisa berkembang. Dody sendiri menyoroti produk asuransi yang bersifat individual seperti asuransi kesehatan dan asuransi aneka.

“Asuransi mikro juga saat ini tumbuh bagus meskipun data pastinya belum kami dapat. Itu menunjukkan bahwa asuransi tidak hanya bertumpu pada produk konvensional tapi ke depan bisa pada produk-produk lain yang dibutuhkan masyarakat,” imbuh Dody.

Sekadar informasi saja, premi asuransi kendaraan bermotor di semester I ini terkontraksi sebesar 5,2% yoy menjadi Rp 7,40 triliun. Sedangkan untuk asuransi kredit tumbuh 1,5% yoy menjadi Rp 5,87 triliun.

Pertumbuhan lini bisnis asuransi properti pun juga dirasakan oleh salah satu pemain, yaitu Lippo Insurance. Hingga Juli kemarin, perusahaan mencatat ada pertumbuhan premi sebesar 25% yoy dengan kontribusi dari keseluruhan portofolio sebesar 20%.

Presiden Direktur Lippo Insurance Agus Benjamin juga mengatakan bahwa saat ini PPKM memang sedikit mempengaruhi nasabah yang melakukan pembatalan polis. Hanya saja, ia bilang jumlah yang melakukan membeli polis baru jauh lebih banyak. “Yang memerlukan asuransi lebih banyak daripada yang tidak memerlukan. Tahun ini kita targetkan mencapai Rp 650 miliar di properti,” ujar Agus.

Selanjutnya: Perusahaan asuransi jiwa ini sediakan perlindungan risiko meninggal akibat Covid-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .